Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PULUHAN becak dari Indramayu, Jawa Barat, memenuhi jalan di putaran kolong fly over Bandengan Utara, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, kemarin.
Puluhan becak itu baru saja tiba di Jakarta.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, becak beserta pemiliknya itu sudah mangkal sejak pagi hari.
Mereka tiba di Jakarta pada Rabu (24/1) malam, menggunakan truk.
"Dari pagi sudah mangkal di sana. Pakai truk rombongan. Ada lebih dari 20 becak," kata Soleh, 31, warga Tambora ketika ditemui lokasi.
Puluhan becak itu didatangi petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Lurah Pekojan, Tri Prasetyo Utomo, mengatakan petugas telah mendata becak-becak itu.
"Mereka katanya dari Indramayu. Mau ditanya ini pemiliknya siapa," kata Tri.
Namun, ia belum mengetahui hasil lebih lanjut dari pendataan itu.
"Nanti saya kabari lagi," imbuhnya.
Hal ini membuktikan pengakuan para tukang becak di Ibu Kota tentang gelombang kedatangan sanak saudara mereka.
"Dua keponakan saya dari kampung mau datang naik truk. Mereka narik becak juga. Dengar berita becak mau diizinkan di Jakarta. Syukur alhamdulillah," ujar Jiman, 58, tukang becak asal Indramayu yang mangkal di Pasar Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/1).
Kedatangan para tukang becak daerah pun sekaligus membantah keyakinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebelumnya Anies menyatakan yakin rencana menghidupkan kembali becak di Ibu Kota tak akan memicu arus urbanisasi dari daerah.
Menurutnya, rencananya itu tak menarik minat para tukang becak dari daerah karena Jakarta saat ini sudah dibanjiri alat transportasi umum yang lebih murah.
"Jangan membayangkan Jakarta seperti 1980-an atau 1970-an. Saat itu belum ada ojek, belum banyak taksi, belum juga ada ojek online," pada 20 Januari.
Ancaman gelombang urbanisasi tukang becak itu sudah diwanti-wanti mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dalam sebuah acara TV, pekan lalu.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra pun sudah mengingatkan Pemprov DKI untuk mempertimbangkan aspek sosial akibat kebijakan tersebut.
Sebabnya, pelegalan becak itu berpotensi memicu urbanisasi besar-besaran dari daerah.
"Nah, itu kami sampaikan benar-benar harus dikaji. Jangan sampai masyarakat dari luar DKI masuk," ujarnya. (Mal/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved