Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PERTEMUAN Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta dengan sejumlah sopir angkutan kota (angkot) yang beroperasi di area Tanah Abang belum menemukan titik temu.
Para sopir angkot masih mempertimbangkan sejumlah opsi yang ditawarkan pihak Dishub, mulai dari penerapan sistem ganjil genap di area tersebut, hingga ajakan bergabung dalam program OK-Otrip.
Pertemuan antara kedua belah pihak merupakan tindak lanjut dari demonstrasi para sopir angkot dari trayek M08 Tanah Abang-Kota, M10 Tanah Abang-Jembatan Lima, serta angkot 03 Bendungan Hilir-Roxy pada Senin (22/1). Mereka berunjuk rasa lantaran menurunnya penda-patan akibat penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, oleh Pemprov DKI.
Koordinator angkot M08 Gorlin Simbolon mengaku pihaknya dita-wari sejumlah opsi, yakni penerapan sistem ganjil-genap untuk angkot yang melintas di Tanah Abang, menerapkan standar opera-sional prosedur (SOP) dalam hal penilangan oleh anggota Dishub, serta diajak untuk bergabung dalam program OK-Otrip.
Gorlin menuturkan, opsi itu ditawarkan lantaran Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah pun mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk membuka kembali Jalan Jatibaru Raya seperti sedia kala. Sebab, kebijakan itu berasal dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Esensi kami pokoknya jalur itu dibuka dulu. Kami minta mau ketemu Anies. Keberpihakan artinya hanya ke sebagian orang," kata Gorlin.
Mereka merasa dirugikan lantaran sejak ada penutupan jalan Jatibaru Raya demi mengakomodasi pedagang kaki lima (PKL), angkot-angkot kini tidak diperkenankan memutar di kolong jalan layang di dekat Stasiun Tanah Abang.
Mereka dialihkan untuk melewati Jalan Layang Jatibaru, kemudian berbelok ke Jalan KS Tubun menuju ke arah Blok G, Tanah Abang. Jika memaksa melewati kolong jembatan, mereka akan ditilang petugas Dishub dan terancam sanksi denda hingga Rp200 ribu.
Kebijakan itu mereka klaim tidak disosialisasikan terlebih dulu. Sopir angkot baru mengetahui sistem penataan itu begitu sistem tersebut dimulai. (Nic/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved