Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) kesulitan mengungkap penyebab runtuhnya box girder atau gelagar light rapid transit (LRT) bentang P28-P29 di Jalan Kayu Putih Raya, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Berdasarkan temuan sementara, gelagar tidak patah ke atas atau ke bawah. Menurut Direktur Utama PT Jakpro Satya Heragandhi, kedua gejala itu tidak ditemukan. Box girder tiba-tiba runtuh tanpa menunjukkan arah patahan ke atas atau ke bawah.
"Kalau patahan ke atas, artinya ada kelebihan tekanan saat stressing. Kalau patahan ke bawah menunjukkan kekurangan tekanan dalam pemasangan box girder," kata Satya di Gedung DPRD DKI Jakarta seusai rapat dengan anggota Komisi B, kemarin.
Saat ini tim investigasi dari Pusat Laboratorium Forensik Polri, tim internal PT Wijaya Karya (Wika) selaku kontraktor pelaksana utama, dan PT VSL Indonesia sebagai subkontraktor masih menyelidiki penyebabnya. Tim diberi waktu dua minggu untuk menyelesaikan investigasi.
Satya memastikan dua pekan lagi pihaknya akan memaparkan penyebab kecelakaan yang melukai lima pekerja PT VSL Indonesia itu.
"Semua prosedur dilakukan dengan baik. Fakta bahwa pengerjaan sudah selesai, pekerja sedang beberes, itu masih kami selidiki. Ini sambungan bentang yang terakhir dari seluruh jalur," cetus Satya.
Pengerjaan proyek LRT sudah mencapai 56% yang dijadwalkan beroperasi pada Agustus 2018 saat Asian Games dimulai. Salah satu perencana proyek LRT dari PT Wika, Jodi Firmansyah, yang dihubungi terpisah, menyebutkan kemungkinan karena tiga faktor.
Menurutnya, bisa jadi disebabkan kekurangan pada material, kesalahan prosedur, atau kelalaian manusia. "Walaupun ada beberapa indikasi, diperlukan waktu untuk tes karena kondisi di lapangan masih ada garis polisi sehingga kita belum bisa ambil sampel," tandasnya.
Tidak sinkron
Dalam menanggapi kondisi di lapangan, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Panji Virgianto Sedyo Setiawan, yang membidangi sektor perekonomian, mengungkapkan terkadang dalam pengerjaan proyek antara kontraktor pelaksana utama dan subkontraktor kerap tidak sinkron. Akibatnya, pengerjaan proyek tidak hati-hati dan membahayakan.
"Pembangunan jalan nontol menyambung Antasari-Blok M, saya temukan ada space sekitar 50 cm antarsambungan gelagar yang juga dikerjakan oleh Wika. Saya yakin seribu persen sambungan ini ke depannya akan memuai. Ini berbahaya," ungkap Panji.
Ketua Komisi B DPRD DKI Yusriah Dzinnun mengatakan warga Jakarta memiliki harapan besar terhadap transportasi berbasis rel seperti LRT. Ia pun meminta agar proyek yang menggunakan anggaran APBD DKI itu dipastikan aman untuk warga Jakarta.
Sementara itu, tiga dari lima pekerja yang menjadi korban insiden sudah diperbolehkan pulang oleh pihak Rumah Sakit Asia Columbia. Dua orang lainnya masih dirawat lantaran mengalami patah tulang rusuk.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Salemba, Amdaustri Putratura, menyebutkan kelima pekerja terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan pembiayaan pengobatan tidak terbatas. (Aya/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved