Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
UPAYA penindakan terhadap kendaraan mewah yang menunggak pajak di DKI Jakarta terus digencarkan.
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merilis jumlah penunggak pajak di DKI ialah 1.293 pemilik mobil mewah, dengan total nilai tunggakan pajak sebesar Rp44,9 miliar.
Sebanyak 744 mobil mewah di Jakarta tercatat atas nama pribadi, sedangkan 549 lainnya atas nama badan.
Namun, petugas Badan Perpajakan dan Retribusi Daerah dan Samsat mengaku kesulitan menemukan pemilik karena sejumlah alamat yang tercatat tidak tidak sesuai kenyataan.
Salah satunya, kasus mobil Ferrari bernomor polisi B 1 RED yang tercatat dimiliki Andi Firmansyah.
Petugas Samsat Jakarta Barat tidak dapat menemukan Andi di Jalan Kebon Jeruk Raya, Palmerah, Jakarta Barat, sebagaimana tercatat di data pajak.
Menurut keterangan Ketua RT 06/RW 15 Muhammad Nur, Andi bekerja sebagai petugas keamanan di Blok F Tanah Abang.
Namun, ia sudah tidak tinggal di alamat tersebut sejak tiga tahun lalu.
Kepala Unit Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Jakarta Barat Elling Hartono menyebut jumlah pajak mobil Ferrari yang ditunggak Andi mencapai Rp364 juta.
Bahkan, pria yang beprofesi satpam itu juga menunggak pajak dua mobil lainnya, yakni Mazda dan Toyota Rush.
Sebelumnya, mobil Ferrari B 1 RED itu juga disebut-sebut milik Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Dalam foto yang viral di media sosial, pria yang akrab disapa Bamsoet itu berpose di depan mobil Ferrari itu.
Namun, Bamsoet membantah tudingan dirinya penunggak pajak.
Dia mengaku sudah menjual mobil mewahnya jenis Ferrari bernomor B 1 RED itu karena ia jarang menggunakannya.
"Saya waktu itu pakai sebentar. Tidak sampai satu tahun," ujarnya.
Meski begitu, Bamsoet me-ngaku tak ingat kapan persisnya dan kepada siapa dia menjual mobil mewah tesebut.
"Sekitar 1,5 atau dua tahun lalu," kata dia.
Ketidaksesuaian alamat pemilik mobil mewah dengan data yang dipegang petugas pun ditemukan di Jalan Pulau Laki, Kembangan, Jakarta Barat.
Petugas tidak menemukan mobil Lamborghini berpelat nomor B 451 LOW yang tercatat milik Susilawati.
Perempuan itu mengaku tak pernah memiliki mobil Lamborghini, bahkan menyebut ada dugaan malaadministrasi.
"Padahal, di data kami nama dan alamatnya sesuai dengan yang kami kunjungi," kata Elling, kemarin. (Mal/MTVN/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved