Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Sampah Menghilang, Utang Kami Menumpuk

16/1/2018 07:17
Sampah Menghilang, Utang Kami Menumpuk
(ANTARA/SYAILENDRA HAFIZ)

HUJAN mengguyur sepanjang Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, dengan tiba-tiba, Senin (14/1) siang.

Dengan langkah tergesa, Bimbim, 35, mendorong sebuah bak sampah biru berkapasitas 50 liter.

Ia menuju ke teras sebuah ruko untuk singgah berteduh.

Pria berompi oranye tersebut terpaksa menghentikan sejenak aksinya menyapu jalanan.

Senjata andalannya sehari-hari selalu melekat di tangannya.

Sebuah sapu lidi bergagang panjang dan pengki sampah.

"Nanti saya lanjutkan lagi nyapu jalanannya, setelah hujannya reda," tuturnya.

Ia merupakan satu dari 1.600 pekerja penyapu jalan (pesapon) yang ada bekerja di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi.

Ia juga salah satu pekerja harian lepas (PHL) yang belum juga mendapatkan honor sejak 1 Januari tahun ini.

Untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari, ia dan banyak petugas sapu jalan lainnya terpaksa menyambi menjadi tukang ojek.

Sebab, pemerintah baru akan memberikan honor mereka pada 1 Februari mendatang.

"Untungnya saya masih punya tabungan sedikit, jadi masih bisa untuk pegangan," lanjut Bimbim.

Sama halnya dengan Jumantrio, 42, Untuk bertahan hidup, Jumantrio mengaku kerap berutang di warung kelontong dan tukang sayur langganan yang ada di dekat rumahnya, Jalan Ketapang, Duren Jaya, Bekasi Timur.

Bahkan, untuk ongkos sekolah anaknya, Jumantrio harus meminjam pada salah satu saudaranya.

Hal ini kerap ia lakukan ketika pemerintah terlambat memberikan honor para pesapon di wilayahnya.

"Sudah langganan, saat awal tahun atau APBD perubahan disahkan pasti honor terlambat. Sekarang ngutang terus, total utang saya sudah mencapai Rp1,8 juta," keluhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemerintah Kota Bekasi, Jumhana Luthfi menyampaikan, saat ini pihaknya masih mengurus administrasi keuangan pencairan dana honor petugas sapu jalan.

Honor tersebut baru akan masuk ke rekening 1.600 orang lebih pesapon pada 1 Februari mendatang.

"Masih ada beberapa hal yang harus kami urus. Terkait administrasi keuangan. Sebab proses pemberian honornya kan lewat transfer ke rekening petugas masing-masing," jelas Luthfi.

Selain itu, kata dia, saat ini pihaknya masih mengurus berkas kenaikan honor para pesapon.

Mulai Januari 2018, honor para pesapon akan naik menjadi Rp3,1 juta dari jumlah asalnya Rp2,4 juta.

Karena itu pula, menurut Luthfi, pihaknya harus mengurus ini dan itu ke pihak perbankan.

Dengan kenaikan besaran honor ini, kata Lutfi, pihaknya berharap para pesapon bisa meningkatkan kinerja mereka.

Sebab, Dinas LH akan melakukan evaluasi sesering mungkin.

"Proses kenaikan gaji masih kami urus di tahap perbankan. Untuk jam kerja masih sama, tapi kami harap kinerja para pesapon lebih ditingkatkan," tandasnya. (Gana Buana/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya