Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Pemkot Depok Didesak Rawat Situ yang Rusak

Kisar Rajaguguk
12/1/2018 09:22
Pemkot Depok Didesak Rawat Situ yang Rusak
(ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

KONDISI 26 situ di Kota Depok kian memprihatinkan.

Tumpukan sampah rumah tangga menutupi bagian situ yang berfungsi sebagai pencegah banjir di Kota Depok dan Jakarta tersebut.

Tak hanya sampah, beberapa situ bahkan telah berubah fungsi menjadi permukiman.

Salah satu yang rusak parah dan tertimbun sampah ialah Situ Pengarengan. Lokasinya di areal kawasan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia di Jalan Insinyur Haji Juanda, Kelurahan Cisalak, Sukma Jaya, dan sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya.

Kerusakan situ bukan hanya disebabkan reklamasi sampah.

Situ juga dijadikan penampungan air warga yang menempati lahan RRI.

Akibatnya, lumpur galian terbawa aliran kali serta mengendap di Pengarengan.

Pantauan Media Indonesia kemarin, air situ keruh dengan sampah mengambang di tepian.

Di pinggiran banyak bertumpuk sampah dan kotoran manusia yang mengundang lalat berkerumun.

Zaelani, 42, warga Kelurahan Cisalak, mengisahkan Situ Pengarengan dulunya bersih.

Airnya dipakai sejumlah warga untuk berbagai keperluan rumah tangga.

"Udang juga hidup, ikan cere juga hidup, orang pada berenang di situ," ujar Zaelani.

Namun, ia menyayangkan beberapa tahun belakangan, kebersihan situ tak lagi mendapat perhatian. Limbah rumah tangga dibuang ke sana.

Warga, tutur Zaelani, tak lagi berani menggunakan air untuk keperluan sehari-hari karena kotor dan tercemar.

Jamhudi 32, warga lainnya, mengaku terganggu dengan bau tak sedap yang berasal dari tumpukan sampah di pinggir Situ Pengarengan.

"Sampah terus numpuk, baunya semakin hari semakin menyengat," paparnya.

Dia mengkhawatirkan, jika tumpukan sampah tak kunjung dibersihkan, warga sekitar bantaran situ dapat terjangkit berbagai penyakit.

Apalagi bila hujan hanya sebentar. Sampah yang terbongkar hujan tapi tak hanyut dibawa air meninggalkan bau yang sangat menusuk hidung.

Jamhudi berharap pemerintah kota segera membersihkan tumpukan sampah yang sudah menutupi permukaan situ.

"Kan enak kalau situ bersih. Apalagi Pengarengan terletak di paru-paru kota dan pelintasan kendaraan, dinas terkait harusnya malu," tandasnya.

Pedangkalan

Selain menjadi tempat pembuangan sampah, Situ Pengarengan juga mengalami pedangkalan.

Situ tak lagi banyak menampung air hujan yang membuat Kota Depok sering dilanda banjir.

Anggota Komisi A DPRD Depok, Hamzah, menyatakan keberadaan sebagian dari 26 situ di Kota Depok tidak lagi sesuai dengan fungsinya.

Bahkan ada situ yang menghilang karena berubah fungsi menjadi perumahan.

Ia berjanji akan menagih pertanggungjawaban dari Pemkot Depok.

Hamzah mengusulkan Pemkot Depok membuat situ pengganti termasuk mereboisasi sekitar bibir situ untuk memperkuat tanggul agar tidak terulang lagi peristiwa jebolnya tanggul seperti di Situ Gintung, Tangerang, beberapa tahun lalu.

Menjawab keluhan masyakarat dan anggota DPRD, Kepala Seksi Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Depok, Herniwati, menyatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Depok akan menormalisasi dan menjaga agar lahan situ tidak hilang.

Pernyataan tersebut dibenarkan Sektetaris Dinas PUPR Kota Depok Supomo. Pihaknya segera mengevaluasi 26 situ di Depok yang telah berubah fungsi sebagai kawasan permukiman.

Situ-situ akan dipagar kawat besi supaya tidak diserobot.

"Sudah ada dana perawatan sebesar Rp72,8 miliar," bebernya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya