Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMERINTAH Kota Bekasi ternyata gagal dalam memprogramkan memiliki universitas negeri dalam jangka waktu lima tahun. Meski demikian, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023, program tersebut tetap dimasukkan ke skala prioritas.
Asisten Daerah III Kota Bekasi Dadang Hidayat menyampaikan rencana pihaknya mengakuisisi Universitas Islam '45 (Unisma) belum menemukan titik temu. Karena itu, pemerintah mencari jalan alternatif untuk membangun universitas negeri sendiri. "Sudah ada dua lokasi yang pas, di daerah Mustika Jaya dan di kawasan Kranggan, Jati Sampurna," ungkap Dadang, kemarin.
Dadang menambahkan sebetulnya pemerintah ingin mengakuisisi Unisma untuk ditingkatkan menjadi universitas negeri. Sekalipun nanti sudah ada lokasi yang dibeli pemerintah, pihaknya tetap dapat menempatkan lahan Unisma menjadi gedung rektorat dan gedung utama Universitas Negeri Bekasi (UNB). "Kami masih berusaha merundingkan dengan pihak yayasan sampai menemukan titik temu," jelas dia.
Syarat mendirikan sebuah universitas ialah setidaknya memiliki lahan minimal 30 hektare dalam satu hamparan. Lahan di Mustika Jaya dan Jati Sampurna telah memenuhi kriteria.
Di daerah Mustika Jaya, pemerintah sedang bernegosiasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk lahan seluas 170 hektare milik mereka. Awalnya, ITB berniat mempergunakan lahan tersebut buat pembangunan kampus, tetapi hal itu urung dilakukan.
Di daerah Jati Sampurna, pemiliknya sendiri yang menawarkan lahan seluas 31 hektare kepada Pemkot Bekasi. Pemilik mematok harga jual tanah sesuai dengan nilai jual objek pajak (NJOP).
"Kalau memilih lokasi di Jati Sampurna, pemerintah harus menyiapkan dana sedikitnya Rp31 miliar. Namun, kita belum putuskan tanah mana yang akan kita beli," imbuh Dadang.
Terkait dengan rencana tersebut, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi diminta segera menyiapkan detail enginering design (DED) pembangunan kawasan UNB.
Dalam DED harus terakomodasi minimal 10 kawasan fakultas sesuai dengan syarat pendirian universitas negeri. "Belum ada keputusan yang matang soal desain. Kami akan ambil pilihan yang efisien," kata dia.
Secara terpisah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui tekadnya dalam waktu lima tahun dapat memiliki universitas negeri belum terealisasi. Namun, pihaknya sudah memasukkan rencana itu ke pembangunan daerah lima tahun mendatang. "Memang belum ada tapi sudah dalam proses negosiasi dengan pihak Unisma. Memang belum ada titik temu, tapi sudah ada kemajuan," cetusnya. (Gan/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved