Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PIHAK PT MRT Jakarta menyatakan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh guna memperbaiki seluruh sistem dan metode kerja dalam proses pengerjaan proyek MRT Jakarta. Hal itu dikemukakan setelah mereka mengadakan investigasi secara langsung sebagai tindak lanjut insiden terjatuhnya parapet proyek MRT di Jalan Wijaya II Jakarta.
PT MRT Jakarta juga menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang timbul dari insiden ini. "Kami terus berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan kualitas kerja dari proyek MRT Jakarta," ujar Corporate Secretary MRT Hikmat Oesman di Jakarta, Sabtu (4/11).
Dari hasil investigasi oleh pihak PT MRT Jakarta tersebut ditemukan beberapa hal terkait insiden tersebut. Pada pukul 20.50 WIB, material OCS Parapet (tembok pembatas jalur layang) dengan berat 3 ton mulai diangkat dengan Truck Mounted Crane untuk dipasang di jalur kereta layang.
Ketika pengangkatan OCS Parapet tersebut di ketinggian 20 cm dan melakukan pemindahan, ujar Hikmat, dengan tiba-tiba kondisi boom (lengan crane) goyang sehingga operator gagal untuk mengontrol posisi boom yang mengakibatkan boom memanjang sehingga radius boom melebihi yang seharusnya sampai dengan ± 8 meter.
"Dari situ kemudian mengakibatkan crane tidak dapat berdiri dengan stabil saat mengangkat OCS. Hal ini menyebabkan material OCS yang sedang diangkat terjatuh," imbuhnya.
Perkembangan selanjutnya pada pukul 20.52 WIB terjadi insiden yaitu jatuhnya OCS di atas jalan raya yang mengenai mobil dan sepeda motor (pengendara sepeda motor menghindari jatuhnya OCS tersebut. Pada saat kejadian, tim konstruksi di bawah girder, belum mempersiapkan traffic management (memasang barikade dan rambu lainnya) karena pada waktu itu, pekerjaan di atas girder seharusnya masih pada tahap handling material yang belum berdampak pada lalu lintas di bawah girder.
Hingga akhirnya OCS parapet ini menimpa kendaraan bermotor roda dua dan membentur mobil Daihatsu Xenia. Pengendara motor hanya mengalami Luka memar dan lecet dan korban telah diberi obat dan diperban pada bagian kaki oleh pihak RS. Korban sudah diijinkan untuk pulang malam itu juga.
Pihak manajemen MRT menyatakan bertanggung jawab terhadap semua kerugian material dan biaya pengobatan ditanggung seluruhnya oleh kontraktor.
Insiden tersebut terjadi akibat kondisi pekerjaan lifting plan yang dibuat tidak spesifik untuk pekerjaan pemasangan parapet dari atas girder dan tidak mengikuti Risk Assessment–Job Safety Analysis dan Lifting Plan yang sudah tercantum dalam Method Statement, yaitu lifting boom yang terlalu panjang.
Selain itu kurang adanya pengawasan dari supervisor di lapangan mengakibatkan kejadian ini. "Atas kejadian ini kami mengambil tindakan dengan memperbaiki lifting plan dan method statement untuk instalasi OCS parapet diatas girder, agar lebih detail dan spesifik. Kami juga melakukan re-training untuk seluruh operator, termasuk re-training mengenai lifting operation untuk seluruh pekerja," ucap Hikmat lagi.
Yang tidak kalah pentingnya ialah akan melakukan traffic management sebelum melakukan pengangkatan, yaitu pada saat mulai persiapan pekerjaan lifting, memperbaiki sistem komunikasi dan koordinasi serta komando yang jelas untuk setiap grup pekerjaan pemasangan parapet. Pihak MRT Jakarta juga mengatakan akan menambah jumlah flagman yang mengatur traffic management dan melakukan perbaikan pada struktur yang terdampak dari kejadian.(RO/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved