Jumat 06 Maret 2015, 00:00 WIB

Memutus Mata Rantai Sindikat Begal

ANTARA/Indrianto Eko Suwarso | Megapolitan
Memutus Mata Rantai Sindikat Begal
 
AKSI begal tidak akan pernah hilang selama masih ada pihak-pihak yang mau membeli kendaraan bermotor hasil curian.

Memutus mata rantai jual beli onderdil kendaraan bermotor ilegal saat ini menjadi tugas berat aparat kepolisian untuk meminimalkan aksi begal.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Komisaris Besar Rikwanto mengatakan upaya memotong lingkaran begal itu dilakukan dengan terus mengintensifkan razia di pusat penjualan onderdil kendaraan bermotor di sejumlah wilayah di kawasan Jabodetabek.

''Karena selama ada permintaan, pasti ada pasokan terhadap onderdil curian. Begal masih akan tetap ada,'' ujarnya di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan hasil razia, kebanyakan onderdil kendaraan langsung dilepas dari rangkanya.

Karena yang paling banyak dicari ialah komponen-komponen motor sesuai kebutuhan, bukan satu unit kendaraan utuh.

Keuntungan para penadah kendaraan hasil curian, menurut Rikwanto, sangat luar biasa.

Setiap bulannya bisa mencapai Rp12 juta sampai Rp15 juta.

''Motor kalau masih bagus Rp2,5 juta. Kalau kurang bagus Rp1 juta. Kalau bisa dapat 10 unit saja, sudah lebih dari Rp10 juta,'' tuturnya.

Selain adanya permintaan, lanjut dia, banyaknya anak-anak yang diberikan kendaraan bermotor sebelum waktunya juga mendorong adanya aksi begal.

''Begal juga terpicu oleh anak-anak yang sudah bawa kendaraan. Mereka ini rawan diincar karena lemah,'' tukasnya.

Dari rentetan aksi begal yang terjadi, Kabupaten Tangerang menduduki urutan teratas dalam tingkat kerawanan kasus pembegalan yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Hal itu dikemukakan Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono, Senin (2/3).

Posisi rawan berikutnya disusul Jakarta Timur, Kota Bekasi, dan Depok.

''Ini hasil pemetaan kita. Karena itu pengamanan harus terus ditingkatkan,'' ujarnya.

Pascapenangkapan puluhan tersangka pembegalan, kata dia, Polda Metro Jaya juga berupaya melacak para penadah barang hasil kejahatan ini.

''Polisi terus melakukan patroli rutin dengan skala sedang hingga besar. Semua dilakukan guna mengurangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,'' tegasnya.

Di Depok, polisi dari polres setempat masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait sindikat kepemilikan dua truk rangka mobil dan motor yang ditangkap aparat Polres Depok Sabtu (28/2).

Kepala Seksi Humas Polres Depok Inspektur II Bagus Swardi mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan untuk menyasar penadah lainnya.

''Kami masih terus mengembangkan, barangkali masih ada penadah lain selain yang sudah diamankan,'' kata Bagus di Polres Depok, kemarin.

Selain itu, kata Bagus, Polres Depok dan jajaran Polsek se-Kota Depok juga rutin melakukan patroli wilayah dari pagi hari hingga malam hari pada titik-titik rawan pencurian kenderaan bermotor maupun pembegalan yang akhir-akhir ini marak di Kota Depok dan sekitarnya.

''Seluruh titik rawan pembegalan dan pencurian kenderaan bermotor rutin kami sisir. Kami juga melakukan patroli lingkungan permukiman. Jika ada yang mencurigakan, kami periksa surat-surat kenderaan dan surat izin mengemudi (SIM) pemilik kenderaan,'' tegas Bagus.


Sindikat di Karawang

Dari Bekasi, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kabupaten, Komisaris Wirdhanto Hadicaksono mengatakan ada kemungkinan sindikat penadah ini ada di daerah Karawang.

Karena selama ini pelaku pencurian motor dan begal menjual hasil kejahatannya di Karawang.

Para penadah, kata dia, biasanya bekerja sama dengan kelompok pelaku begal atau pencuri motor.

Sehingga proses transaksi barang hasil curian akan terorganisasi dengan baik.

Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Karawang untuk mengusut para penadah.

''Bila dari hasil pengungkapan kasus kami mendapat informasi ada penadah di sana, kami akan langsung tangkap mereka. Tentunya hal ini telah dikoordinasikan dengan Polres Karawang,'' jelasnya.

Ia berencana akan meneruskan informasi lokasi penadah di daerah tertentu, agar selanjutnya dilakukan razia untuk memberantas jaringan penadah.

Karawang menjadi tempat para penadah, kata dia, karena permintaan komponen sepeda motor di sana cukup tinggi.

"Mereka terdesak kebutuhan, ingin yang murah, lalu membeli kepada para penadah."

Para pencari onderdil motor murah yang ditemui Media Indonesia, mengaku tidak peduli asal-usul onderdil tersebut.

Harga onderdil asli yang mahal membuat mereka mencari suku cadang bekas yang lebih murah.

''Karena suku cadang yang dibutuhkan harganya jauh lebih murah. Lumayan lah kalau untuk body atau sayap. Tidak kelihatan bekas sambungannya. catnya juga bagus,'' kata Fatah, salah seorang pembeli asal Depok seusai mengganti bagian badan motor Satria di Pasar Kebun Jahe, Bogor.

Ia tidak ambil pusing asal muasal barang itu.

''Saya tahu, sering dengar katanya barang-barang yang dijual adalah hasil curian. Tapi jauh banget harganya dan saya butuh,''

Hal senada dikemukakan Hendy. Warga Kota Bogor itu sengaja datang ke Desa Sasak Panjang untuk membeli satu set body motor Honda Mio.

Ia langsung menggantinya di tempat.

''Saya butuh onderdil dan komponen motor yang murah. Tidak soal asal-usulnya dari mana. Kalau harganya mahal, tidak sanggup beli,'' katanya.

(Gol/Gan/DD/KG/J-4)

Baca Juga

Kementerian PU-Pera

Rest Area Gunung Mas Puncak Ditargetkan Beroperasi Juni 2023

👤Dede Susianti 🕔Rabu 29 Maret 2023, 23:55 WIB
PEMERINTAH Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan segera mengoperasionalkan rest area di Puncak, tepatnya di kawasan Gunung Mas,...
Ist

Cegah Tawuran Saat Ramadan, Gerai Indomaret Diminta Batasi Jam Operasional

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 29 Maret 2023, 21:21 WIB
Komisi IV DPRD Kota Bogor merekomendasikan agar 10 gerai Indomaret yang buka selama 24 jam ini agar membatasi jam operasional selama...
Instagram

Diversi AG Ditolak, Ayah David Ozora Siap Bersaksi di Sidang Besok

👤Khoerun Nadif Rahmat 🕔Rabu 29 Maret 2023, 19:50 WIB
PENGADILAN Negeri Jakarta Selatan akan menghadirkan ayah Cristalino David Ozora, korban penganiayaan Mario Dandy pada sidang Kamis, 30...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya