Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Rusun Daan Mogot Krisis Air Bersih

(Sri/J-2)
09/1/2016 00:00
Rusun Daan Mogot Krisis Air Bersih
( ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
SEBANYAK 640 keluarga penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Daan Mogot di Jalan Daan Mogot Km 14,5 Jakarta Barat, kesulitan mendapatkan air bersih. Air tanah yang disediakan pengelola rusun keruh dan mengakibatkan gatal-gatal. Warga unit rusun yang berada di delapan tower itu hanya memanfaatkan air tanah tersebut untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK). Bahkan untuk mandi pun mereka menilai tidak layak karena penggunaan air kerap membuat warga gatal-gatal. Sementara itu, untuk kebutuhan minum dan memasak, warga terpaksa membeli air isi ulang seharga Rp4.000 per galon.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah segera menyuplai air bersih ke rusunawa tersebut. "Saya dan warga lainnya tidak berani memanfaatkan air tanah yang disediakan di unit hunian ini untuk memasak karena airnya berwarna cokelat. Bahkan untuk mandi saja kami sering gatal-gatal dan timbul bintik-bintik di kulit," kata Burhan, 42, salah seorang penghuni rusunawa. Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Rusunawa Wilayah II Jakarta Barat Nuri Sawitri saat dimintai konfirmasi membenarkan air yang disuplai ke hunian Rusunawa Daan Mogot merupakan air tanah.

Pihaknya sejak lama mengajukan permohonan kepada perusahaan penyuplai air bersih agar mengaliri rusunawa itu. Namun, hingga kini belum dipenuhi. "Dinas perumahan sudah minta ada aliran dari PAM (perusahaan air minum), tapi belum ada konfirmasi," ujar Nuri.  Di sisi lain, Kepala Divisi Corporate Communications and Social Responsibility Palyja Meyritha Maryanie mengaku sudah menerima permohonan untuk menyuplai air bersih ke Rusunawa Daan Mogot. Namun, perusahaan belum bisa memberikan pelayanan karena air baku yang dimiliki terbatas.

"Sejak rusunawa dibangun memang sudah ada permintaan. Namun, kami tidak bisa melayani karena kami kekurangan air baku," ujarnya. Terkait dengan kesulitan air bersih yang dihadapi penghuni Rusunawa Daan Mogot, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta Ika Lestari Aji menyatakan akan memeriksa laporan dari Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusun.

Zat organik berlebih
Berdasarkan hasil uji laboratorium Puskesmas Cengkareng, air sumur dalam di Rusunawa Daan Mogot mengandung zat organik (KMnO4) berlebih. Akibatnya, penggunaan air tersebut untuk mandi bisa mengakibatkan kulit gatal dan timbul bintik-bintik merah. Kepala Puskesmas Cengkareng Maryati mengatakan pengujian air tanah rusun dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah pada tahun lalu.

Menurutnya, kandungan KMnO4 sebanyak 22,33 miligram per liter. Zat organik itu juga memiliki kandungan mangan tinggi yang menjadi penyebab gatal-gatal. "Kami menguji air yang digunakan penghuni rusun karena banyak warga rusun yang mengeluhkan kondisi air yang mereka gunakan," ujar Maryati.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya