Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Ekowisata KBT Baru Konsep

(Mal/J-3)
08/1/2016 00:00
Ekowisata KBT Baru Konsep
(MI/ROMMY PUJIANTO)
DI tahun monyet ini, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), menurut rencana, bakal mendandani kawasan Kanal Banjir Timur (KBT). Kanal sepanjang 23,6 kilometer itu akan disulap menjadi koridor hijau dengan konsep ekowisata. Koridor hijau itu akan dibangun di KBT pada titik Jakarta Timur hingga ke Jakarta Utara. Di Jakarta Timur, pada ruas kanan dan kiri KBT terdapat permukiman warga. Untuk itu, pembangunan di titik itu akan mengedepankan ruang terbuka hijau (RTH) yang di dalamnya terdapat fasilitas publik

"Di Jakarta Timur, akan ada semacam wisata air, RTH yang di dalamnya berisi fasilitas publik. PKL di sana pun juga akan ditata. Ada di masterplannya," jelas Kepala Subbidang Pengembangan Infrastruktur Kota Besar dan Kota Baru, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIB) Kementerian PU-Pera Maretha Ayu Kusumawati, akhir pekan lalu. Sementara itu, untuk di Jakarta Utara, karena sisi kanan kiri KBT berupa pepohonan bakau, nantinya akan didesain menjadi ecopark.

Ia berharap rencana itu bisa cepat terealisasi agar nantinya KBT bisa menjadi tempat wisata baru yang dapat dinikmati warga. "Kami tengah mengusahakan komitmen dengan Bappeda berupa MoU. Setelah itu bisa ditandatangani, diajukan ke Gubernur DKI, baru nanti kami buat pembagian tugas dengan beberapa dinas terkait. Tentu pembangunan ini melibatkan banyak instansi," ungkap Maretha.

Ikon baru
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menyambut baik rencana pembuatan koridor hijau. Menurutnya, jika KBT ditata dengan konsep demikian, Jakarta akan memiliki ikon baru. "Dengan KBT yang ditata ini, ada penambahan secara signifikan bagi RTH dan perlu dioptimalkan dan bisa dinikmati warga," ujar Joga. Namun, ada beberapa catatan, jelas Joga, pertama, wilayah sekitar KBT terutama di Jakarta Timur masih banyak lahan yang belum dibebaskan.

Ia berharap pemerintah bergerak cepat dalam permasalahan lahan terebut. "Jika tidak segera dibebaskan, lahan itu tentu akan naik nilai jualnya, jika semakin mahal takutnya pembangunan bisa tersendat," Kedua, harus ada sosialisasi terus-menerus kepada warga sekitar untuk tidak membuang sampah maupun limbah ke aliran KBT. Menurutnya, percuma dengan konsep pembangunan yang baik tetapi air di KBT tercemar.

"Percuma sebagus-bagusnya pembangunan itu jika air di KBT malah bau akibat sampah dan limbah," tegasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan juga yakni keamanan di KBT. Ia menyarankan sepanjang KBT harus dipasangi CCTV agar tidak ada penyalahgunaan tempat oleh warga seperti selama ini terjadi.

"Pemasangan CCTV memudahkan pihak keamanan, selain beroperasi rutin bisa memantau dari CCTV agar tidak ada lagi tindak kriminalitas dan pacaran di sepanjang KBT," imbuhnya. Penataan di KBT, menurutnya, memang harus segera dilakukan sehingga RTH yang dimiliki memberi manfaat optimal, misalnya membuat warga tidak mudah stres sekaligus bisa menjadi tempat liburan. "Warga Jakarta butuh RTH. Bisa sebagai sarana olahraga, interaksi, terapi juga menjadi tempat liburan yang murah. Dengan begitu, angka stres dan kriminalitas bisa berkurang," tutupnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik