RATUSAN warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, masih tinggal di tenda pengungsian di ujung Jalan Bukit Duri Tongtek, RT3/RW10. Ratusan rumah di permukiman padat penduduk yang berada di sebelah depo KRL Bukit Duri dan aliran sungai Ciliwung itu habis terbakar.
Tak ada harta benda warga yang bisa diselamatkan. Para warga pun mengumpulkan dana dari masyarakat yang tengah melintas di sana. Umumnya warga di sana berjualan kayu kusen dan pintu, sehingga saat kebakaran terjadi saat malam Natal (24/12), api dengan cepat menjalar dan melumat rumah dan toko yang ada di sana.
"Saya tidak punya rumah lagi, dan toko. Bagaimana saya mencari uang? Ingin membangun rumah lagi, tapi duitnya tidak ada. Udah musibah ini, kita mau direlokasi pula," ungkap Akmal, salah seorang warga di sana.
Di tempat yang sama, Ketua RT 03 Alvian menuturkan peristiwa kebakaran yang terjadi di wilayahnya murni musibah. Bukan sabotase seperti isu yang ada di masyarakat. Kebakaran terjadi lantaran seorang warga yang memasak air dan ditinggalkan begitu saja. Akibatnya, tabung gas meledak dan menyambar rumah warga.
Terkait dengan rencana relokasi warga ke rusun, menurut Alvian, warga termasuk dirinya siap dipindahkan ke rusun, sebab sudah tidak ada pilihan lagi. Apalagi pascakebakaran, tidak ada lagi harta yang dimiliki warga. "Dimana pun direlokasi, kami pasrah. Kami hanya minta perpindahan sekolah anak-anak dipermudah," ungkapnya.
Kendati warga sudah pasrah, pemerintah tidak menyiapkan relokasinya. Sebagaimana disampaikan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, hingga saat ini belum ada rusun yang disediakan untuk menampung warga Bukit Duri Tongtek korban kebakaran, sebab mereka tidak menjadi kawasan prioritas untuk direlokasi.
"Yang 76 KK kami relokasi beberapa waktu lalu itu memang menjadi prioritas kami. Sementara itu, warga Tongtek belum menjadi prioritas, sebab memang belum ada rusun untuk menampung mereka," ungkapnya.
Wali Kota tidak bisa memastikan kapan rusun untuk warga Tongtek tersedia. Menurutnya, amat mungkin mereka akan direlokasi di Rusun Pasar Rumput.
"Mungkin tahun depan (2017) setelah rusunnya selesai," ujarnya ragu-ragu.
Untuk itu, Wali Kota mengizinkan warga membangun kembali rumah mereka yang terbakar. Namun, rumah yang dibangun jangan dibuat permanen karena akan dirubuhkan setelah pengadaan rusunawa selesai.
Sementara itu, Ketua RT 03 Bukit Duri Tongtek Alfian menyatakan para warganya memang menginginkan kembali membangun tempat tinggal yang ada saat ini. Namun, yang menjadi permasalahan warga, justru warga tidak memiliki dana untuk membangun kembali rumah mereka. (J-3)