Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Antarina S.F. Amir Pelopori Pembelajaran Aktif di Dunia Pendidikan

Media Indonesia
21/4/2025 23:16
Antarina S.F. Amir Pelopori Pembelajaran Aktif di Dunia Pendidikan
Antarina SF Amir(Dok Redea Institut)

PERINGATAN Hari Kartini menjadi momentum bagi para perempuan untuk menunjukkan kontribusi dalam berbagai bidang, serta inspirasi bagi masyarakat. Salah satu semangat Kartini diwarisi oleh  Antarina S.F. Amir, pendiri HighScope Indonesia.

Antarina adalah pionir dalam menerapkan active learning atau pembelajaran aktif di Indonesia—sebuah pendekatan yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, mendorong partisipasi aktif, berpikir kritis, dan kolaboratif sejak usia dini. 

Dengan mendirikan Sekolah HighScope Indonesia pada tahun 1996, Antarina membawa visi baru dalam dunia pendidikan nasional. 

"Pendidikan seharusnya membekali anak dengan keterampilan hidup, bukan sekadar hafalan," kata dia.

Lewat kurikulum yang fleksibel dan kontekstual, ia memperkenalkan cara belajar yang relevan dengan kebutuhan zaman. 

Sebagai perempuan pemimpin di bidang yang penuh tantangan, Antarina tidak hanya menjadi pendidik, tapi juga inspirator. Semangatnya sejalan dengan nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini—memberdayakan generasi muda lewat pendidikan yang membebaskan cara berpikir. 

Antarina juga tak gentar menyuarakan perubahan dalam dunia pendidikan dengan tujuan menghasilkan manusia Indonesia berkualitas yang tak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia. 

Sebagai penulis, Antarina S.F. Amir turut memperkaya wacana pendidikan melalui karya-karyanya. Salah satu bukunya yang berjudul Life Skills for All Learners: How to Teach, Assess, and Report Education's New Essentials, ditulis bersama Prof. Thomas R. Guskey dan diterbitkan oleh ASCD pada tahun 2024. 

Buku ini menawarkan panduan praktis bagi para pendidik dalam mengajarkan dan mengevaluasi keterampilan hidup yang esensial, seperti berpikir kritis, kreativitas, adaptabilitas, dan kolaborasi. "Melalui karya ini, saya ingin menegaskan pentingnya pendidikan yang membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 untuk menghadapi tantangan global," ujarnya.  

Di tengah tantangan zaman yang terus berubah, Antarina mengingatkan kita bahwa perempuan memiliki peran besar dalam menciptakan perubahan. Ia adalah Kartini masa kini yang terus menyalakan api pembaruan di dunia pendidikan Indonesia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya