Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PROSES kelahiran seorang bayi memiliki potensi menyebabkan depresi berat yang sering disebut sebagai Postpartum Depression atau depresi Pasca Melahirkan (DPM). Ibu dapat sehat secara fisik setelah melahirkan, namun ini dapat mengganggu kesehatan mentalnya. Namun, risiko depresi pasca-melahirkan bisa dicegah.
DPM berbeda dengan baby blues meskipun memiliki beberapa karakteristik mirip, seperti sering sedih, menangis, hilangnya nafsu makan, dan cepat emosi.
Gejala baby blues umumnya hanya terjadi dalam rentang waktu 1 hingga 2 minggu setelah melahirkan. DPM dapat berlangsung lebih lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Jika dibiarkan, DPM dapat membahayakan kesehatan mental sang ibu dan memunculkan pikiran negatif seperti melakukan hal-hal yang tidak wajar hingga keinginan menyakiti diri sendiri dan bayi sendiri.
Anda dapat mencegah atau setidaknya mengurangi dampak DPM dengan melakukan beberapa tips dari berikut:
Olahraga dapat meningkatkan produksi hormon serotonin dalam darah yang membantu menjaga mood dan menurunkan tingkat stres. Anda dapat mencoba olahraga yang cocok untuk ibu hamil dan baru melahirkan, seperti berenang dan yoga.
Masa bersalin dan pasca melahirkan merupakan saat yang dianggap berat bagi pasangan yang baru pertama memiliki bayi.
Sebagai usaha meningkatkan kesehatan mental dan menjaga mood, tidak ada salahnya Anda memperbanyak konsumsi media hiburan yang dapat meringankan pikiran dan memancing gelak tawa.
Salah satu penyebab seorang ibu mengalami stres pasca melahirkan adalah tidak jujur mengutarakan keresahannya kepada orang terdekat.
Sebaiknya Anda berbagi cerita pada pasangan atau orang yang dianggap sangat dekat untuk meringankan beban pikiran Anda. Anda juga dapat lebih sering bersosialisasi dengan teman, rekan kerja, atau saudara yang sudah punya anak dan lebih berpengalaman untuk konsultasi.
Konsumsi makanan sehat terutama yang mengandung vitamin B kompleks, dapat membantu menyeimbangkan homocystein (salah satu jenis asam amino) dalam tubuh. (H-3)
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
Menurut penelitian yang dilakukan peneliti University of Cardiff, melahirkan di kolam air tidak meningkatkan risiko komplikasi pada bayi maupun ibunya.
Disfungsi dasar panggul (PFD) sering terjadi pada perempuan pascakehamilan dan persalinan, menyebabkan masalah seperti nyeri saat berhubungan seks, kebocoran kandung kemih, dan sembelit.
Prenatal gentle yoga adalah suatu bentuk modifikasi dari yoga klasik yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil dengan tingkat intensitas gerakan asana yang lebih perlahan dan lembut.
penyebab kematian ibu di Indonesia, yang awalnya nomor 1 pendarahan, diikuti hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi kini bertransisi dengan komplikasi non-obstetri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved