Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cegah Risiko Depresi Pasca-Melahirkan dengan Cara Ini 

Media Indonesia
09/2/2025 22:44
Cegah Risiko Depresi Pasca-Melahirkan dengan Cara Ini 
ilustrasi(freepik)

PROSES kelahiran seorang bayi memiliki potensi menyebabkan depresi berat yang sering disebut sebagai Postpartum Depression atau depresi Pasca Melahirkan (DPM). Ibu dapat sehat secara fisik setelah melahirkan, namun ini dapat mengganggu kesehatan mentalnya. Namun, risiko depresi pasca-melahirkan bisa dicegah.

DPM berbeda dengan baby blues meskipun memiliki beberapa karakteristik mirip, seperti sering sedih, menangis, hilangnya nafsu makan, dan cepat emosi.

Gejala baby blues umumnya hanya terjadi dalam rentang waktu 1 hingga 2 minggu setelah melahirkan. DPM dapat berlangsung lebih lama, bahkan hingga bertahun-tahun.

Jika dibiarkan, DPM dapat membahayakan kesehatan mental sang ibu dan memunculkan pikiran negatif seperti melakukan hal-hal yang tidak wajar hingga keinginan menyakiti diri sendiri dan bayi sendiri.

Anda dapat mencegah atau setidaknya mengurangi dampak DPM dengan melakukan beberapa tips dari berikut:

  • Olahraga Sebelum dan Sesudah Melahirkan

Olahraga dapat meningkatkan produksi hormon serotonin dalam darah yang membantu menjaga mood dan menurunkan tingkat stres. Anda dapat mencoba olahraga yang cocok untuk ibu hamil dan baru melahirkan, seperti berenang dan yoga.

  • Tingkatkan Mood dengan Media Hiburan

Masa bersalin dan pasca melahirkan merupakan saat yang dianggap berat bagi pasangan yang baru pertama memiliki bayi.
Sebagai usaha meningkatkan kesehatan mental dan menjaga mood, tidak ada salahnya Anda memperbanyak konsumsi media hiburan yang dapat meringankan pikiran dan memancing gelak tawa.

  •  Mengutarakan Perasaan

Salah satu penyebab seorang ibu mengalami stres pasca melahirkan adalah tidak jujur mengutarakan keresahannya kepada orang terdekat.
Sebaiknya Anda berbagi cerita pada pasangan atau orang yang dianggap sangat dekat untuk meringankan beban pikiran Anda. Anda juga dapat lebih sering bersosialisasi dengan teman, rekan kerja, atau saudara yang sudah punya anak dan lebih berpengalaman untuk konsultasi.

 

  • Tidur Cukup

 

  •  Konsumsi Makanan Sehat dan Air Mineral

Konsumsi makanan sehat terutama yang mengandung vitamin B kompleks, dapat membantu menyeimbangkan homocystein (salah satu jenis asam amino) dalam tubuh. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya