Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BERSALING silang merupakan pasar bertukar barang bekas yang kembali digelar pada Minggu (19/1) pekan lalu di Lucy Curated Compound Kemang, Jakarta Selatan. Dalam tahun yang sama, acara Bersaling Silang bisa digelar beberapa kali. Sebanyak lebih dari 400 orang ikut serta di acara Bersaling Silang yang dibagi menjadi tiga sesi.
Beragam barang bekas layak pakai yang telah dikurasi oleh tim Bersaling Silang hadir, mulai dari tas, sepatu, pakaian, buku, alat-alat elektronik seperti oven kecil, setrika, catokan, hair curler, lalu ada produk kecantikan. Media Indonesia yang datang ke acara Bersaling Silang bertemu dengan salah satu peserta yang sudah menukarkan barang bekasnya dengan barang bekas lainnya, yaitu Risa. Terlihat Risa sudah membawa tas rajut berwarna hitam, setrika, dan produk kecantikan hasil penukaran dengan tiga baju bekasnya.
Risa mengatakan acara tersebut sangat bermanfaat dan menyenangkan. Risa sudah mengikuti acara Bersaling Silang sebanyak lima kali. "(Acara ini berguna untuk) Decluttering barang-barang yang sebenernya mungkin buat orang lain tuh berguna ya, buat kita kayaknya numpuk. Misalkan udah nggak muat, masih bagus dan kita masih bisa bantu orang lain, kenapa nggak sih?" katanya saat ditemui Media Indonesia di acara Bersaling Silang.
"Dan bisa barter kan. Misalkan contoh kayak baju nggak usah beli baju baru, masih bagus, masih layak pakai, kayak barang-barang lain lah buku, lalu makeup. Itu kan nggak perlu keluar duit buat beli (lagi)," sambungnya.
Selain itu, ada pula Dwi yang juga sudah lima kali ikut acara Bersaling Silang. Ia membawa enam barang bekasnya, tetapi yang lulus kurasi hanya empat, dua barang yang tak lolos didonasikan ke Bersaling silang. Alhasil, ia pun mendapatkan empat token dari empat barang bekas yang telah terkurasi. Setiap barang bekas yang telah lolos kurasi akan diberikan satu token adopsi untuk kemudian ditukarkan lagi dengan barang yang tersedia.
Dwi menukar barang bekasnya dengan baju, retinol, brush, dan concelar. Dwi memilih barang-barang tersebut sesuai dengan kebutuhannya. "Karena kebetulan besok mau kondangan," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Saat mengikuti acara Bersaling Silang di tahun-tahun sebelumnya, Dwi pernah menukarkan lima liter minyak jelantahnya dengan uang. Bersaling Silang memang berkolaborasi dengan perusahaan pengumpul minyak jelantah, Tukr. Apabila ada peserta yang membawa minyak jelantah sebanyak lima liter, bisa ditukarkan juga dengan barang maksimal delapan jenis barang.
Kesadaran tidak konsumsi berlebihan
Tingkat kesadaran Dwi untuk tidak konsumsi barang secara berlebihan semakin meningkat. Sehingga ketika ingin membeli barang, ia memiliki cara untuk mengetahui apa barang tersebut merupakan kebutuhan atau tidak. "Pokoknya prinsipnya beli satu barang, ngeluarin dua atau tiga barang dari lemari, jadi aku bisa beli barang baru lagi," ucap Dwi.
Sementara itu, Risa bakal memberikan jeda waktu selama beberapa hari atau beberapa pekan untuk berpikir apakah barang yang ingin dibeli dibutuhkan atau tidak.
Pendiri Lyfe With Less dan Bersaling Silang Cynthia Suci Lestari mengatakan barang-barang bekas yang dibawa peserta dikurasi terlebih dahulu untuk mengetahui masih layak dipakai atau tidak. "Jadi, sebenarnya setiap kategori barang atau jenis barang itu ada poin-poin kurasinya masing-masing, itu banyak sebenarnya. Contohnya kayak baju, jangan ada yang bernoda, bolong, jahitannya lepas, resletingnya nggak bisa. Terus tidak yang jadul, karena yang jadul pasti nggak keambil orang," ungkap Cynthia.
"Baju yang tipis itu kita nggak terima. Kemudian baju seragam bridesmaid kita nggak terima juga. Seragam kantor nggak terima. Baju sekolah juga nggak terima. Kalau barang elektronik pastinya dicoba dulu sama kita. Jadi, yang pasti yang masih berfungsi, tidak karatan," tuturnya.
Biasanya barang bekas yang kerap dibawa peserta di setiap acara ialah produk fesyen, buku, dan produk kecantikan. "Karena 1.471 orang yang kita survei dari 2024, di rumahnya paling banyak tumpukan baju. Sehingga mereka itu menukarkan bajunya. Kedua itu buku, yang ketiga produk kecantikan," pungkas Chyntia.(M-2)
Chyntia berharap Bersaling Silang bisa membantu banyak orang untuk mengenal sustainable action sehingga bisa mengurangi konsumsi barang baru yang berlebihan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved