Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEJUMLAH orang kerap membawa sepatu yang baru digunakan ke dalam rumah. Tindakan tersebut tidak baik untuk dilakukan. Melansir dari Decortips, situs tips dekorasi rumah, sains mendukung fakta bahwa seseorang tidak boleh menggunakan alas kaki yang baru dipakai dari luar ke dalam rumah.
Penelitian yang dilakukan oleh Charles Gerba, Profesor Mikrobiologi di Universitas Arizona, mengungkap lebih dari 420.000 jenis bakteri hidup di bagian luar sepatu. Jumlah tersebut jauh lebih banyak daripada bakteri yang ada di toilet, yaitu 1.000 jenis. Sebesar 27% dari semua bakteri yang ditemukan oleh tim ahli pada sepatu adalah e. coli, yang ada dalam kotoran manusia dan hewan.
Dokter spesialis Penyakit Dalam Dr. Caesar Lagaliggo Givani, Sp.PD pun melarang membawa sepatu yang sudah dipakai ke dalam rumah. "Alasannya karena sepatu dari luar dapat membawa begitu banyak bahan berbahaya seperti pestisida, bahan kimia, virus, bakteria, dan logam berat," kata Givani seperti dikutip dari laman Instagram @doktercaesar.
"Faktanya, dari penelitian, 96% sepatu mengandung bakteri feses yang bernama E. coli. Ini bisa membuat infeksi saluran pencernaan ataupun infeksi saluran kemih yang serius. Apalagi kalau di rumah ada anak kecil yang suka memasukkan apapun ke dalam mulut," sambungnya.
Oleh karena itu, lanjut dr Caesar, untuk mencegah risiko-risiko tersebut dianjurkan untuk melepaskan sepatu sebelum masuk ke dalam rumah.(M-2)
Di Jakarta misalnya, kebutuhan air itu 50 juta meter kubik, sedangkan suplainya hanya 30 juta meter kubik. Jadi, kekurangannya masih banyak dan ini disuplai oleh penggunaan air isi ulang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved