Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DARI berbagai lapotran, kanker payudara masih termasuk kanker dengan jumlah penderita tertinggi di dunia. Begitu banyaknya kasus kanker payudara, berbagai mitos juga bermunculan mengenai penyakit ini.
Mitos dan disinformasi tersebut harus diwaspadai karena bukan saja bisa menghambat penyembuhan, sebaliknya pula bisa mengurangi atau menyebabkan kehati-hatian yang salah. Dokter Bedah Kanker dr. Reza Musmarliansyah, Sp.B (K) Onk, FICRS membagikan beberapa mitos terkait kanker payudara, seperti dilansir dari situs RS EMC.
Baca juga : Perempuan Berusia di Bawah 40 Tahun Dipastikan Boleh Lakukan Mammografi
1. Hanya dari riwayat keluarga yang berisiko.
Hal tersebut merupakan mitos. Sebab, faktanya meski riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko, sebagian besar perempuan yang didiagnosis dengan kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga penyakit kanker payudara.
Baca juga : Cegah Kanker Payudara, Mammografi Harus Dimulai pada Usia 40 tahun
2. Bra kawat menyebabkan kanker.
Ini juga mitos, karena faktanya tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut. Dr Reza menyampaikan bahwa National Cancer Institute dan American Cancer Society telah membantah klaim tersebut. Sebab, penelitian ekstensif tidak menemukan hubungan antara bra berkawat dan risiko kanker payudara.
Baca juga : Pilih USG Payudara Atau Mammografi? Ini Penjelasan Dokter
3. Kanker payudara selalu muncul dalam bentuk benjolan.
Ini juga merupakan mitos. Faktanya, tidak semua kanker payudara muncul sebagai benjolan. Tanda-tanda lain ialah perubahan pada kulit payudara, nyeri yang tidak hilang, perubahan pada puting, hingga keluarnya cairan yang tidak biasa.
Baca juga : Kanker Payudara termasuk Tertinggi, Ini Cara Deteksi Dini
4. Mammografi menyebabkan kanker menyebar.
Pernyataan tersebut juga mitos karena mammografi merupakan sebuah alat penting dalam deteksi dini dan tidak menyebabkan kanker menyebar. Dr Reza menjelaskan bahwa prosedur ini menggunakan dosis radiasi yang sangat rendah dan manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya.
5. Hanya terjadi pada perempuan lanjut usia.
Dr Reza juga menuturkan bahwa hal ini merupakan mitos. Faktanya, meskipun risiko meningkat dengan usia, kanker payudara dapat terjadi pada perempuan dengan usia yang lebih muda. (M-1)
Fujifilm memperkenalkan teknologi AI mammografi yang dirancang untuk meningkatkan akurasi deteksi dini kanker payudara.
Berdasarkan penelitian terbaru, mammografi terbukti mampu meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien dengan memungkinkan pengobatan lebih dini dan tepat sasaran.
Penelitian terkini menunjukkan bahwa AI mungkin dapat mendeteksi kanker dalam mammogram atau pencitraan payudara lainnya yang mungkin tidak terdeteksi oleh ahli radiologi berpengalaman.
Dengan 141 kasus pada 2022, kanker payudara jadi kanker paling banyak ditemukan di antara perempuan di Timor-Leste.
Mammografi merupakan pemeriksaan radiologi yang ditujukan untuk melihat ada atau tidaknya kelainan yang mengarah pada kanker di area payudara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved