Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOSEN Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc., menyampaikan pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar di Balai Senat Universitas Gadjah Mada.
Prof. Rarastoeti, kemudian dicatat sebagai Guru Besar aktif ke-460 di UGM dan menjadi Guru Besar akif di Fakultas Biologi UGM.
Lewat pidato pengukuhannya, Prof. Raras menyampaikan pengembangan bidang Ilmu Biokimia untuk masa kini dan kedepan menjadi sangat penting.
Yakni untuk mendukung kemandirian kesehatan nasional. "Ilmu biokimia bisa menjadi salah satu alternatif dan strategi dalam memahami kebutuhan pemenuhan kesehatan masyarakat, khususnya pangan. Dari biokimia, kita dapat mempelajari kandungan apa saja yang bermanfaat dan berpotensi memenuhi gizi masyarakat," kata Raras dalam pidato pengukuhannya itu.
Baca juga : Orasi Pengukuhan Guru Besar UPH: Teknologi IoT Kurangi Konsumsi Energi hingga 25%
Biokimia jelasnya mempelajari seluruh organisme uniseluler dan multiseluler memiliki kelebihannya masing-masing, bahkan dalam kondisi
yang ekstrem. Kemampuan organisme tersebut dipelajari untuk mengetahui teknologi dan jasa apa saja yang bisa dihasilkan. "Keragaman organisme yang ada di dunia ini sangat ditentukan oleh keragaman materi genetiknya, dan berimplikasi terhadap keragaman protein yang dimiliki," terangnya.
Meski demikian, lanjutnya permasalahan perubahan iklim global seperti saat ini banyak mempengaruhi kondisi ketahanan pangan nasional. Menurut Prof. Raras, perubahan iklim dapat menjadi ancaman besar bagi ketahanan pangan nasional. Apalagi beras sebagai bahan pokok makanan masyarakat Indonesia berasal dari sektor pertanian yang rentan akan perubahan iklim.
"Perubahan lingkungan yang drastis maupun bertahap, antara lain pemanasan global, pencemaran lingkungan baik material organik maupun
anorganik, serta radiasi, mampu mempengaruhi keseimbangan komponen molekuler hingga seluler," ujarnya.
Baca juga : Universitas Mercu Buana Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru
Kendati pangan beras memiliki kandungan kalori tinggi, nutrisinya lebih rendah dibanding padi berpigmen. Sedangkan padi berpigmen seperti beras merah dan hitam justru mengandung senyawa nutrien dan bioaktif yang lebih penting untuk kesehatan. Daya tahan padi berpigmen juga lebih kuat di tengah perubahan iklim seperti saat ini.
Beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, dan India menurut Raras sudah memanfaatkan padi berpigmen dalam bentuk produk tepung, bekatul maupun minyak tepung beras hitam sebagai komponen bagi industri pangan fungsional.
Sementara pengembangan padi berpigmen sebagai bahan pangan fungsional di Indonesia baru sebatas sebagai pangan utuh, dan produk berupa tepung beras merah, tanpa proses yang melibatkan teknolog. Padahal beras berpigmen sendiri potensi mendukung penurunan tingkat penderita diabetes dan obesitas di Indonesia.
Baca juga : Keresahan Kampus Berpotensi Kikis Kepercayaan Publik terhadap Jokowi
"Biokimia dalam hal ini berperan penting untuk mengetahui kandungan-kandungan dan potensi bahan pangan lain menjadi bahan pangan fungsional," katanya.
Selain di bidang pangan, Raras menegaskan Ilmu Biokimia juga mendukung kesehatan nasional melalui pengembangan alat medis terutama untuk tindakan kemoterapi pada penderita kanker. Saat ini, kemoterapi masih menjadi satu-satunya jalan kesembuhan bagi penderita kanker.
"Biokimia sebenarnya memiliki kemampuan mendalami berbagai kelemahan sel kanker agar bisa diatasi oleh alat-alat medis lainnya. Perkembangan biokimia saat ini sudah sangat pesat dan memerlukan integrasi dengan bidang ilmu lainnya untuk membantu mempermudah penemuan-penemuan baru dalam bidang kesehatan," tutup Prof. Raras. (H-2)
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menanggapi pernyataan mantan Rektor UGM, Sofian Effendi, dalam sebuah video YouTube yang meragukan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo
PIhak UGM menyayangkan pihak yang mengiring opini soal pernyataan Mantan Rektor UGM Prof Sofian Effendi soal ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Tim The Valuator terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria UGM angkatan 2022, yaitu Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto, dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana.
Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) UGM menyampaikan duka cita atas berpulangnya Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan meninggal di Menteng
Diperlukan formula hukum pemberantasan melalui penegakan hukum terhadap mafia tanah, penguatan peran satgas mafia tanah dan KPK, serta pembentukan pengadilan khusus pertanahan.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Universitas Yarsi melakukan pengukuhan dua Guru Besar dan luncurkan rangkaian peringatan Milad ke-58.
Rektor menekankan bahwa Guru Besar tidak boleh menjadi “pertapa” tetapi justru sebaiknya, mereka harus tetap bergaul dan membumi serta terlibat dalam berbagai kegiatan akademik.
Guru besar merupakan jabatan akademik tertinggi yang bukan hanya guru bagi murid-murid, tetapi juga bagi bangsa dan negara.
Berbagai program pendampingan, dukungan riset, serta kolaborasi dengan institusi global terus diperkuat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang dinamis dan inovatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved