Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polisi Identifikasi Pelaku Teror London

Indah Hoesin
25/3/2017 06:53
Polisi Identifikasi Pelaku Teror London
(AFP / NIKLAS HALLE'N)

POLISI Metropolitan London, kemarin, mengumumkan identitas pelaku serangan yang menewaskan 4 orang dan melukai 50 orang lainnya di luar gedung parlemen Inggris.

Dikenal dengan sejumlah nama alias, Polisi Metropolitan London mengatakan Khalid Masood, 52, ialah pelaku serangan yang terjadi pada Rabu (22/3) itu.

Terlahir dengan nama Adrian Russell Ajao, Masood, menurut polisi, memiliki banyak catatan pelanggaran kekerasan, tetapi tidak ada yang terkait terorisme.

"Dia (Masood) tidak menjadi subjek penyelidikan apa pun dan tidak ada informasi intelijen sebelumnya tentang motivasi dirinya melakukan serangan teror," ujar polisi.

Selama dua dekade, Masood telah menorehkan berbagai pelanggaran, termasuk penyerangan, kepemilikan senjata ofensif, dan pelanggaran ketertiban umum.

Selain mengumumkan nama pelaku, Rowley juga mengatakan polisi kembali menahan dua orang yang diduga terlibat serangan sehingga jumlah yang ditahan kini menjadi sembilan orang.

Menurut BBC, Masood, yang merupakan seorang ayah dari tiga anak, menyewa mobil SUV yang kemudian digunakannya untuk menabrak pejalan kaki sebelum menabrak gerbang gedung parlemen dan menikam seorang polisi.

Media Inggris menggambarkan Masood sebagai seorang mualaf, dengan satu sumber mengatakan bahwa dia ialah pria yang 'sangat religius dan sopan'.

Sementara itu, kelompok Islamic State (IS) telah mengklaim serangan paling mematikan di Inggris dalam 12 tahun tersebut dengan menyebut Masood merupakan salah satu 'tentara' yang bekerja untuk menyerang negara-negara koalisi pimpinan AS.

Ini menjadi serangan pertama IS di Inggris dan menjadi serangan terbaru yang melanda Eropa setelah di Nice, Prancis, dan Berlin, Jerman yang menewaskan 86 dan 12 orang.

Serangan itu juga menjadi yang paling mematikan di Inggris sejak empat pelaku bom bunuh diri menewaskan 52 orang di transportasi umum kota pada Juli 2005.


Penghormatan terakhir

Pascaserangan, ratusan orang dipimpin Wali Kota London Sadiq Khan memberikan penghormatan terakhir di pusat kota pada Kamis (23/3).

"London tidak akan pernah takut dengan terorisme. Para korban ialah orang-orang yang datang dari seluruh penjuru dunia," ujarnya.

Bersama Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd dan Komisaris Kepolisian Metropolitan London Craig Mackey, Khan menyalakan lilin diikuti kerumunan orang yang hadir.

Sejumlah orang membawa pesan perlawanan ke acara tersebut termasuk kain bertuliskan 'benci tidak akan memecah belah kita' dan 'kami tidak takut'.

Salah satunya ialah Wendy Scott, seorang pensiunan yang sengaja datang untuk memberikan solidaritas kepada korban serangan.

"Kami akan terus maju," ujarnya sebelum meletakkan bunga bakung di alun-alun tersebut.

Pada Kamis (23/3) Polisi Metropolitan juga telah mengadakan pertemuan dengan para pemimpin agama untuk membahas bagaimana mengatasi perselisihan, ketidakpercayaan, dan ketakutan yang berusaha diciptakan oleh teroris.(AFP/AP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya