Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DUA sosok pemimpin yang memiliki perbedaan mencolok, mulai kebijakan soal perdagangan hingga imigrasi, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya bertemu di Gedung Putih, kemarin. Namun, pertemuan keduanya tampak penuh kecanggungan, seperti ketika menggelar konferensi pers bersama. Selama kurang lebih 30 menit berada di Ruang Timur, Gedung Putih, Merkel berusaha tetap santai meski beberapa kesempatan terlihat canggung ketika Trump menyinggung negara-negara NATO yang disebutnya kurang berperan dalam rangka pertahanan Trans-Atlantik dan menuntut penawaran 'perdagangan dan timbal balik' yang adil.
Saat Merkel memasuki Gedung Putih, Trump menerima dengan hormat dan penuh kehangatan di pintu masuk Gedung Putih. Keduanya tampak berjabat tangan. Namun, ketika berada di Gedung Oval, saat duduk berdampingan di hadapan para awak media, Trump mengabaikan permintaan Merkel untuk berjabat tangan yang sebelumnya diminta para awak media. Merkel yang merespons permintaan awak media tersebut pun menanyakan kepada Trump, "Apakah Anda mau berjabatan tangan?" Namun, reaksi Trump rupanya sangat berbeda.
Permintaan Merkel untuk berjabatan tangan diabaikan Trump. Tampaknya tidak mudah bagi kedua sosok itu untuk langsung bisa akrab dan cocok, seperti ketika Merkel sangat dekat dengan pendahulu Trump, Barack Obama. Selama bertahun-tahun, Merkel yang ahli fisika telah bermitra dengan sangat baik dengan Obama. Keduanya membangun hubungan yang kuat dan memiliki pendekatan deliberatif yang sama. Trump, misalnya, sebelum resmi berkantor di Gedung Putih menyebut kebijakan Merkel menerima imigran sebagai 'sebuah bencana' dan 'merusak Jerman'.
Dalam nada yang sama, Merkel juga menyerang Trump dengan mengingatkan dia tentang nilai-nilai demokrasi. Aksi itu menyebabkan Kanselir Jerman tersebut mendapatkan julukan 'Pemimpin Dunia Bebas' julukan yang umumnya diberikan kepada presiden AS, dari para penentang Trump. Selama konferensi pers, Merkel mengatakan, "Adalah lebih baik kita berbicara dan bukan berbicara tentang satu sama lain. Saya pikir pembicaraan kami membuktikan ini.
" Dalam kesempatan itu, Trump yang berniat membuat lelucon juga menyinggung tuduhan penyadapan yang menurutnya dilakukan Obama terhadapnya. Di hadapan Merkel, Trump mengatakan kemungkinan telepon Merkel juga disadap. Merkel terlihat terkejut dan sama sekali tidak melihat hal tersebut menjadi sebuah lelucon seperti yang dikira Trump. (AFP/Ths/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved