Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KAPAL induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat (AS) tiba di Korea Selatan (Korsel) dalam rangka latihan militer bersama, kemarin, sebagai unjuk kekuatan baru melawan Korea Utara (Korut).
USS Carl Vinson tiba di pelabuhan selatan Busan, bersamaan dengan tur Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson ke kawasan Asia yang tengah bergejolak dengan masalah uji coba nuklir Korut.
Kapal induk dan perusak AS itu akan dikerahkan dalam latihan dengan manuver antikapal selam dengan Korsel di Semenanjung Korea sebagai bagian dari latihan Foal Eagle tahunan.
Kantor berita Yonhap mengatakan latihan angkatan laut itu dimulai pekan depan. Simulasi berbasis komputer dalam latihan bersama dimulai pada Senin (20/3), sedangkan latihan lapang-an Foal Eagle akan berlangsung hingga akhir April.
“Pentingnya latihan ialah untuk terus membangun aliansi dan hubungan kami serta memperkuat hubungan kerja dan kemampuan beroperasi internal antara kapal kami,” ungkap Laksamana James Kilby, komandan USS Carl Vinson Carrier Strike Group.
Latihan kali ini mirip dengan tahun lalu ketika Korsel menerjunkan 300 ribu, sedangkan AS mengirimkan 17 ribu tentara beserta kapal angkatan laut strategis dan aset angkatan udara.
Kesempatan latihan ‘kelas dunia’ itu memungkinkan AS ‘membangun aliansi yang kuat’ dengan Korsel.
Pyongyang telah lama mengecam latihan gabungan yang melibatkan puluhan ribu tentara itu karena dianggap sebagai latihan provokatif untuk invasi. Adapun, Korsel dan AS menganggap itu murni meningkatkan pertahanan.
Merespons latihan bersama AS Korsel, Pyongyang meluncurkan empat rudal balistik pekan lalu, tiga di antaranya mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang. Peluncuran itu sebagai latihan menyerang pangkalan militer AS di Jepang.
Kantor berita resmi Korut, KCNA menyebut, “Semua aset strategis militer AS termasuk pesawat mereka berada dalam jangkauan kekuasaan Korut, mencolok dengan presisi.”
Awal bulan ini, Presiden Korut Kim Jong-Un memuji pasukannya atas kewaspadaan terhadap AS dan Korsel yang melakukan upaya dahsyat untuk invasi.
Dia juga memerintahkan pasukan mengatur perlawanan menyeluruh tanpa ampun jika ada serangan mendadak.
Di luar itu, AS dan Korut juga telah sepakat mengerahkan sistem pertahanan antirudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Laut China Selatan (LCS), untuk menangkal ancaman rudal dan nulir Korut yang kian berkembang.
Meski diwarnai keberatan Tiongkok, pembangunan sistem THAAD terus berjalan.
Bagian pertama dari instalasi sistem tersebut baru saja tiba di LCS. (AFP/Ire/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved