Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Trump Mengelak soal Pejabat Rusia

Ihs
16/2/2017 02:53
Trump Mengelak soal Pejabat Rusia
(Dmitry Peskov---AP/Alexander Zemlianichenko)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengelak dari pertanyaan yang muncul terkait dengan hubungannya dengan pejabat Rusia pada Rabu (15/2) waktu setempat.

Sebaliknya, presiden AS yang baru dilantik pada 20 Januari lalu tersebut mencerca soal kebocoran intelijen.

Trump juga membela mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Michael Flynn, yang baru dipecatnya karena hubungannya dengan pejabat Rusia.

Kini Trump tengah diterpa isu soal beberapa pejabat Gedung Putih telah melakukan kontak berulang kali dengan beberapa pejabat intelijen Rusia.

Pengusaha real estat yang memenangi pemilu presiden AS pada 8 November lalu tersebut diduga telah dibantu para peretas Rusia.

Mengenai dugaan hubungan dengan pejabat Rusia, presiden berusia 70 tahun tersebut justru balik menuduh para pejabat intelijen AS berada di balik kebocoran rahasia negara.

Trump menuding langsung dan menyalahkan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) dan Biro Investigasi Federal Amerika (FBI).

'Hubungan dengan Rusia ini tidak masuk akal dan hanya upaya untuk menutupi kesalahan yang dibuat kampanye Hillary Clinton (kandidat presiden dari Partai Demokrat) yang kalah', tulis Trump di media sosial Twitter.

'Skandal sebenarnya di sini adalah bahwa informasi rahasia secara ilegal diberikan 'intelijen' seperti permen. Sangat tidak Amerika', tulis Trump.

Pada konferensi pers bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Trump meminta wartawan bersimpati kepada pemerintahannya.

Pada saat bersamaan, Trump berupaya menghindari pertanyaan sulit tentang kaitannya dengan pejabat Moskow.

"Saya pikir dia (Michael Flynn) telah diperlakukan sangat, sangat, tidak adil oleh media, seperti saya menyebutnya, media palsu dalam banyak kasus," ujar Trump.

Namun, Trump telah meminta Flynn mengundurkan diri sebagai penasihat keamanan nasional AS pada Senin (13/2).

Pengunduran Flynn dilakukan setelah terungkap bahwa Flynn yang belum menjabat penasihat presiden telah membahas kebijakan sanksi dengan duta besar Rusia untuk AS.

Di lain pihak, Rusia melalui juru bicaranya, Dmitry Peskov, menepis tuduhan soal keterlibatan pejabat Rusia tersebut.

"Jangan percaya laporan surat kabar, sangat sulit saat ini untuk membedakan laporan yang palsu dan laporan yang direkayasa," ujar Peskov.

"Jika Anda tidak keberatan, mari kita tunggu dan jangan percaya informasi anonim, informasi yang tidak berdasarkan fakta," tegasnya.

Laporan tersebut telah membuat marah pemimpin Partai Demokrat dan Partai Republik.

Mereka mengkhawatirkan hubungan erat Trump dan Moskow. (AFP/Ihs/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya