Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PENGADILAN banding Federal AS, kemarin, menolak permintaan banding yang diajukan Presiden Donald Trump untuk kembali memberlakukan larangan masuk ke AS bagi warga negara dari tujuh negara mayoritas muslim.
Dengan putusan tersebut berarti larangan yang dikeluarkan Trump pada 27 Januari lalu akan tetap ditunda sampai kasus hukum selesai.
Hakim William Canby Jr dan hakim Michelle Friedland tidak memberikan alasan penolakan tersebut.
Pengadilan memberikan batas waktu hingga Senin (6/1) bagi Gedung Putih mempersiapkan lebih banyak dokumen yang mendukung posisi bandingnya.
Sebelumnya, Jumat (3/1), hakim Federal James Robert menangguhkan perintah Trump setelah dua negara bagian, Minnesota dan Washington, menyebutkan larangan tersebut tidak sesuai dengan konstitusi karena menolak hak orang dengan dokumen masuk yang sah tanpa proses.
Larangan tersebut juga melanggar kebebasan beragama yang menargetkan muslim.
Pemerintahan Trump melalui Departemen Kehakiman pada Sabtu (4/1) segera mengajukan banding dengan menyebut putusan hakim Robart telah melampaui batas terkait masalah keamanan nasional.
Banding tersebut menyebutkan hanya Presiden yang bisa memutuskan siapa yang bisa memasuki AS atau tinggal di negeri tersebut.
Negara bagian tidak memiliki wewenang untuk menantang perintah eksekutif Presiden.
"Putusan hakim ini pada dasarnya merebut penegakan hukum dari negeri kita, ini konyol dan akan dibatalkan!" tulis Trump lewat Twitter.
Demonstrasi berlanjut
Ribuan orang di London, Paris, Berlin, hingga New York dan Washington terus menggelar protes terhadap Trump yang menjabat sejak 20 Januari lalu.
Demonstrasi terbesar terjadi di London. Sekitar 10 ribu orang mengecam PM Theresa May yang memberi dukungan untuk Trump.
Lebih dari 1,8 juta orang juga menandatangani petisi menolak kunjungan Trump ke negeri tersebut.
Selain itu, sekitar 1.000 orang turun ke jalanan di Paris dan Berlin.
"Kami di sini untuk mengatakan kami tidak menerima kebencian," ujar Michael Jacobs, 20, warga AS koordinator demo.
Sekitar 3.000 orang berdemonstrasi di New York. Sejumlah aktivis berkumpul di luar Stonewall Inn untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap muslim dan orang lain yang terkena kebijakan Trump.
Pemimpin Demokrat di Senat, Charles Schumer, yang memimpin unjuk rasa, dengan membawa bendera AS sambil meneriakkan, "Dump Trump!" (AFP/BBC/Ihs/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved