Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Inggris mengumumkan Tim Barrow sebagai negosiator baru untuk proses pemisahan Inggris dari Uni Eropa (UE) atau dikenal sebagai Brexit, Rabu (4/1) waktu setempat. Langkah cepat tersebut diambil Inggris setelah Dubes untuk UE Ivan Rogers, yang sebelumnya memimpin proses negosiasi, mengundurkan diri.
“Saya menantikan untuk bergabung dengan kepemimpinan yang kuat di Departemen Pemisahan dari UE dan bekerja dengan para staf berbakat di UK Rep (Perwakilan Inggris) untuk memastikan hasil yang tepat bagi Inggris ketika keluar dari UE,” ujar Barrow. Mantan Dubes Inggris di Belgia itu menyatakan dirinya merasa terhormat ditunjuk sebagai negosiator di UE pada saat yang krusial seperti sekarang.
Downing Street--kantor perdana menteri--menyebut Barrow ialah negosiator yang berpengalaman dan tangguh untuk mengamankan tujuan UK di UE. “Dia (Barrow) akan membawa energi dan kreativitas untuk pekerjaan ini, bekerja bersama para pejabat senior dan menteri untuk memuluskan Brexit,” ujar salah seorang juru bicara di Downing Street.
Penunjukan tersebut juga disambut baik oleh Menteri Brexit David Davis yang menilai Barrow akan memainkan peran penting dalam negosiasi tersebut.
“Saya yakin dengan bantuan Barrow, Inggris mampu menjalin hubungan baru dengan UE yang saling menguntungkan kedua pihak,” ujar Davis.
Pada Selasa (3/1), Rogers yang seharusnya mengakhiri masa jabatannya sebagai dubes di UE pada Oktober mendatang mengundurkan diri seraya mengkritik pendekatan Inggris dalam proses Brexit.
Dalam e-mail pengunduran dirinya, mantan dubes di Rusia tersebut mengecam argumen tidak berdasar dan pemikiran ‘kacau’ pemerintah, serta menegaskan dirinya belum sepaham dengan tujuan PM Theresa May.
“Kami belum mengetahui apa yang akan ditetapkan pemerintah sebagai tujuan negosiasi untuk hubungan UE dan Inggris setelah berpisah,” ujar Rogers dalam e-mail tersebut.
Rogers mengakui pengunduran dirinya akan menambah ketidakpastian yang dihadapi Inggris setelah referendum memutuskan Brexit. Namun, menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mundur sehingga penggantinya bisa melihat proses pemisahan Inggris dari UE secara keseluruhan.
PM May telah menghadapi sejumlah kritik karena hanya memberikan penjelasan minim terkait dengan rencana Brexit, termasuk isu penting mengenai jenis akses seperti apa yang akan dimiliki Inggris untuk mempertahankan pasar tunggal. (AFP/Ihs/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved