Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Militan IS Culik Warga Kristen Assyria

MI/HAUFAN HASYIM SALENGKE
26/2/2015 00:00
Militan IS Culik Warga Kristen Assyria
(AFP)
FAJAR belum merekah ketika para milisi kelompok ekstremis Islamic State (IS) menggerebek rumah-rumah penduduk desa yang terletak di sepanjang Sungai Khabur di timur laut Suriah. Mereka menculik sedikitnya 70 warga Kristen Assyria, banyak dari mereka perempuan dan anak-anak. Ribuan lainnya melarikan diri. Nasib para tawanan tersebut tidak jelas. Kerabat para korban mengatakan layanan telepon seluler terputus dan akses jalan tidak bisa dilalui. Kondisi itu menambah ketakutan warga etnik Assyria tentang keselamatan keluarga yang mereka cintai. Apalagi pertempuran sengit dilaporkan terjadi. Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) mengungkapkan penculikan diketahui terjadi setelah pejuang IS menyerang Kota Tal Tamer yang dihuni mayoritas etnik Assyria dan merebut dua desa dari tangan pasukan Kurdi di sepanjang Sungai Khabur, Senin (23/2). Mayoritas tawanan berasal dari Tal Shamiram dan Tal Hermuz.
"Saya merasa putus asa. Saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk mereka selain berdoa," ungkap seorang perempuan Assyria dari Tal Shamiram yang saat ini tinggal di Beirut. Dia mengaku telah berusaha mencari informasi tentang kondisi ayah dan kerabatnya yang lain, tapi tidak bisa.

Menurut penuturan Nuri Kino, pemimpin kelompok bernama A Demand For Action, antara 70 dan 100 orang Assyria disandera IS. Sekitar 3.000 lainnya terpaksa lari menyelamatkan diri ke Kota Hassakeh dan Qamishli. Kelompok yang menaruh perhatian pada masalah keyakinan minoritas itu mengaku menggali informasi dari warga desa yang keluarganya diculik IS. Organisasi Assyrian Network for Human Rights in Syria mengatakan di laman Facebook mereka bahwa pejuang IS telah memindahkan para tawanan ke Desa Umm al-Masamir di Gunung Abdulaziz. Lokasi desa itu berjarak 25 kilometer dari Kota Tel Tamer atau 40 km utara Kota Hassakeh yang wilayahnya dikontrol oleh IS dan Kurdi.

Balasan
Direktur SOHR Rami Abdel Rahman menengarai serangan itu dilakoni IS untuk membalas serangan pasukan Kurdi terhadap basis mereka. Empat hari sebelumnya, pejuang Kurdi meminta bantuan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk merebut desa-desa di sekitar Tal Hamis, juga di Provinsi Hassakeh. "Pertempuran di sekitar Tal Hamis menewaskan sedikitnya 132 milisi IS, sedangkan YPG (People's Protection Unit) hanya kehilangan empat prajurit saja," ujar Abdel Rahman. SOHR, lembaga yang berbasis di Inggris dan memiliki jaringan telik sandi di lapang-an, mengatakan ada sekitar 30 ribu warga Assyria yang tinggal di Suriah sebelum negara itu didera peperangan pada Maret 2011. Mayoritas kelompok etnik yang berasal dari era peradaban kuno Mesopotamia tersebut menetap di penjuru Provinsi Hassakeh. Mereka mewakili persentase kecil dari populasi warga Kristen di Suriah, yang berjumlah sekitar 1,2 juta jiwa.
Selain di Suriah, orang-orang Assyria juga menetap di Irak dan Turki.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya