Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KEMENTERIAN Luar Negeri Prancis memanggil Duta Besar Amerika Serikat untuk Paris, Charles Kushner. Pemanggilan itu setelah ia menulis surat yang menuding pemerintah Prancis tidak cukup tegas menghadapi antisemitisme.
Dalam pernyataan resminya, Kemenlu Prancis menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya “tidak dapat diterima” serta “tidak mencerminkan kualitas hubungan transatlantik” kedua negara. “Kenaikan aksi antisemitisme sejak 7 Oktober 2023 memang nyata dan pemerintah Prancis sepenuhnya berkomitmen untuk menindaknya,” kata kementerian.
Surat Kushner, yang dialamatkan langsung kepada Presiden Emmanuel Macron, menyebut antisemitisme “meledak” sejak serangan Hamas tahun lalu. Ia menuding “ekstremis pro-Hamas” melakukan intimidasi dan kekerasan di seluruh Eropa, serta meminta Macron menegakkan hukum kejahatan kebencian “tanpa pengecualian” demi melindungi komunitas Yahudi.
Kushner juga mengkritik rencana Prancis mengakui negara Palestina pada September, yang menurutnya hanya memberi “legitimasi bagi Hamas” dan mendorong kekerasan. Ia merujuk kebijakan Presiden Donald Trump di AS yang disebutnya lebih keras terhadap kelompok pro-Hamas.
Pemerintah AS mendukung penuh isi surat Kushner. Juru bicara Departemen Luar Negeri Tommy Pigott menegaskan, “Ya, kami mendukung komentarnya. Dubes Kushner mewakili pemerintah AS dan menjalankan tugasnya dengan baik.”
Rencana pengakuan negara Palestina sendiri menimbulkan ketegangan baru. Israel menuduh langkah itu sebagai “hadiah bagi terorisme Hamas”. Namun Macron menegaskan kebijakan tersebut sejalan dengan komitmen Prancis terhadap solusi dua negara dan perdamaian di Timur Tengah.
Prancis bersama Australia, Kanada, dan Portugal berencana meresmikan pengakuan Palestina bulan depan, menyusul lebih dari 140 negara yang sudah melakukannya. Inggris menyatakan akan mempertimbangkan langkah serupa jika Israel menyetujui gencatan senjata di Gaza. (CNN/Z-2)
Ketegangan diplomatik antara Israel dan sejumlah negara Barat semakin memanas menjelang rencana pengakuan negara Palestina bulan depan.
Pada Selasa (19/8), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron mendorong antisemitisme.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron menegaskan keraguannya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap mengakhiri perang di Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron serukan peningkatan sanksi, jika Putin tidak serius soal perdamaian Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tanggapan mengejutkan terhadap rencana Prancis yang akan mengakui Negara Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved