Rabu 25 Februari 2015, 00:00 WIB

Pemberontak Serang Mariupol

Pemberontak Serang Mariupol

AP/Evgeniy Maloletka

 
PEMERINTAH Ukraina, kemarin, mengatakan pemberontak pro-Rusia telah menyerang pasukan mereka di Mariupol sejak Minggu (22/2).

"Pasukan Ukraina di Mariupol terus diserang," ujar juru bicara militer Vladyslav Seleznyov di akun Facebook pribadinya.

Ketegangan juga terjadi sesaat setelah ledakan bom yang terjadi pada Minggu (22/2) di wilayah yang bukan daerah konflik di timur Ukraina, Kharkiv. Menurut laporan terakhir, insiden tersebut menewaskan tiga orang.

Pihak Barat memperingatkan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia jika 'Negeri Beruang Merah' itu tidak bisa mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Komandan militer Ukraina Kolonel Valentyn Fedichef mengatakan, secara keseluruhan, jumlah serangan di daerah konflik telah berkurang. Namun, pasukan Ukraina di Mariupol masih diserang sebanyak 27 kali sejak Minggu (22/2).

"Para pemberontak tidak berhenti menyerang posisi pasukan kami di Kota Shyrokine dan Mariupol," imbuh Fedichef.

Pejabat lain pertahanan negara mengatakan para pemberontak menembakkan mortir ke Kota Shyrokine, yang bersebelahan dengan Mariupol. Serangan itu bertujuan memprovokasi pasukan Ukraina agar menyerang balik. Ukraina menuduh Rusia mengirim 20 tank ke Mariupol dan dua di antaranya telah menyerang wilayah yang merupakan kota pelabuhan berpenduduk setengah juta jiwa itu.

Ketika mendengar tuduhan itu, pemerintah Rusia langsung menyangkal. Mereka membantah telah memberikan bantuan militer kepada para pemberontak.

Namun, penyangkalan yang sama pernah terjadi sebelumnya pada peristiwa Krimea, sebelum akhirnya Rusia mengakui memberikan bantuan.

Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberi peringatan keras terhadap pelanggaran kesepakatan gencatan senjata yang dilakukan pemberontak pro-Rusia dan sanksi berat bisa dijatuhkan dalam beberapa hari.

"Peristiwa di Mariupol menjadi bukti kubu pro-Rusia telah melanggar kesepakatan," ujar Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Stenmeier dalam wawancara dengan surat kabar Bild.

Mariupol ialah wilayah terbesar yang masih dikuasai Ukraina di wilayah konflik. Kota pelabuhan tersebut terletak di wilayah yang strategis di timur Ukraina.

Wilayah itu menjadi sasaran pemberontak pro-Rusia selanjutnya karena wilayah tersebut memiliki peran penting untuk membangun koridor yang membentang dari perbatasan Rusia dengan Ukraina menuju Krimea, wilayah Ukraina yang kini sudah dikuasai pemberontak pro-Rusia. (AFP/Pra/I-2)

Baca Juga

AFP/Asif Hassan

Uni Eropa Hapus Pakistan dari Daftar Negara Risiko Tinggi

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Rabu 29 Maret 2023, 23:40 WIB
UNI Eropa (UE) menghapus Pakistan dari daftar negara ketiga yang berisiko tinggi. Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi...
AFP

Spanyol akan Kirim Enam Tank Leopard ke Ukraina

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Rabu 29 Maret 2023, 22:44 WIB
Spanyol akan mengirimkan enam armada Tank Leopard 2A4 buatan Jerman ke Ukraina untuk mendukung upaya Kyiv melawan invasi...
AFP/Sam Yeh

Perkuat Hubungan, Presiden Taiwan Bertolak ke AS dan Amerika Tengah

👤Ferdian Ananda 🕔Rabu 29 Maret 2023, 19:04 WIB
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, bertolak ke Amerika Serikat (AS) pada Rabu (29/3). Dia melakukan perhentian dalam perjalanannya untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya