Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
REKAMAN percakapan yang diduga kuat berasal dari mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, menunjukkan ia secara langsung menginstruksikan aparat keamanan untuk menggunakan senjata mematikan dalam meredam aksi protes mahasiswa tahun lalu. Investigasi BBC Eye telah memverifikasi keaslian audio tersebut.
Dalam rekaman yang bocor ke publik pada Maret lalu, Hasina terdengar mengatakan: “Gunakan senjata mematikan. Di mana pun kalian menemukan mereka, tembak.”
Pihak kejaksaan Bangladesh kini menjadikan rekaman itu sebagai bukti utama dalam persidangan in absentia terhadap Hasina, yang dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Hasina telah melarikan diri ke India, dan bersama partainya, Awami League, membantah seluruh tuduhan. Juru bicara partai menyatakan bahwa rekaman tersebut tidak membuktikan adanya "niat melanggar hukum" atau "tindakan yang berlebihan."
Namun, bagi penyelidik, rekaman itu menjadi bukti paling kuat sejauh ini bahwa Hasina memberi perintah langsung untuk menembaki para demonstran. Protes tersebut awalnya menolak sistem kuota PNS yang mengistimewakan keluarga veteran perang kemerdekaan 1971. Namun, dalam waktu singkat, aksi itu berkembang menjadi gerakan besar yang akhirnya menjatuhkan Hasina dari kekuasaan setelah 15 tahun berkuasa.
Menurut penyelidikan PBB, hingga 1.400 orang tewas selama kerusuhan musim panas lalu, menjadikannya kekerasan politik terburuk di Bangladesh sejak perang kemerdekaan.
Salah satu peristiwa paling berdarah terjadi pada 5 Agustus—hari ketika Hasina kabur menggunakan helikopter sebelum ribuan massa menyerbu kediaman resminya di Dhaka, Ganabhaban.
BBC World Service menemukan fakta baru mengenai pembantaian demonstran oleh polisi di Ibu Kota, termasuk jumlah korban jiwa yang jauh lebih besar dari laporan awal. Dalam satu insiden di kawasan Jatrabari, Dhaka, sedikitnya 52 orang tewas ditembak polisi. Angka ini jauh di atas laporan awal yang menyebut 30 korban.
Sumber BBC menyebutkan percakapan dalam rekaman terjadi pada 18 Juli, saat Hasina masih berada di Ganabhaban. Pada saat itu, aparat keamanan tengah mendapat tekanan publik akibat beredarnya video kekerasan polisi yang viral di media sosial.
Dalam beberapa hari setelah perintah tersebut, senapan laras panjang militer mulai digunakan di berbagai titik di Dhaka. Dokumen polisi yang diperoleh BBC menguatkan hal ini.
Rekaman tersebut merupakan bagian dari kumpulan percakapan Hasina yang direkam oleh National Telecommunications Monitoring Centre (NTMC), lembaga pemerintah yang bertugas memantau komunikasi di Bangladesh. Rekaman tanggal 18 Juli itu telah dicocokkan Departemen Investigasi Kriminal Bangladesh dengan suara asli Hasina, dan diverifikasi secara independen oleh tim forensik audio Earshot, yang memastikan tidak ada tanda-tanda manipulasi atau sintesis suara.
Earshot juga mendeteksi Electric Network Frequency (ENF), gangguan khas dari perangkat rekaman yang terhubung ke listrik—yang menjadi salah satu indikator keaslian audio.
“Rekaman ini krusial untuk membuktikan peran Hasina. Sudah diverifikasi secara menyeluruh dan didukung bukti lain,” ujar Toby Cadman, pengacara HAM internasional yang menjadi penasihat International Criminal Tribunal (ICT) Bangladesh, pengadilan yang menangani kasus ini.
Meski demikian, juru bicara Awami League menyatakan mereka belum bisa mengonfirmasi keaslian rekaman yang dirujuk BBC.
Selain Hasina, sejumlah pejabat pemerintah dan polisi juga telah didakwa atas keterlibatan mereka dalam pembunuhan massal demonstran. Sejauh ini, 203 orang telah didakwa, dengan 73 di antaranya berada dalam tahanan.
BBC Eye turut menganalisis ratusan video, foto, dan dokumen yang merekam kekerasan aparat terhadap massa dalam periode 36 hari, yang menggambarkan skala represi besar-besaran terhadap gerakan pro-demokrasi di Bangladesh. (BBC/Z-2)
Gelombang protes di Bangladesh semakin memanas setelah massa merusak dan membakar rumah keluarga Sheikh Hasina, mantan perdana menteri yang digulingkan tahun lalu.
INDIA diminta segera mengekstradisi Perdana Menteri Bangladesh yang digulingkan, Sheikh Hasina, ke Dhaka.
KEPALA pemerintahan transisi Bangladesh Muhammad Yunus meminta India untuk memastikan mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina tetap diam.
LEBIH dari 2.000 pengungsi baru Rohingya memasuki Bangladesh sejak runtuhnya pemerintahan Sheikh Hasina pada 5 Agustus.
SATU kasus diajukan terhadap mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan delapan anggota Kabinetnya yang telah dibubarkan dan petugas kepolisian.
PENGUASA Qatar mengecam negara-negara yang mendukung Israel karena membenarkan pembunuhan massal di Gaza, Palestina, dalam perangnya dengan Hamas.
Dua orang pendeta akan diadili di pengadilan Kenya karena diduga bertanggung jawab atas kematian sedikitnya 109 orang di peristiwa pembantaian hutan Shakahola atau sekte sesat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved