Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

PBB: Serangan Israel di Gaza Salah Satu Genosida Paling Kejam dalam Sejarah

Akmal Fauzi
03/7/2025 23:36
PBB: Serangan Israel di Gaza Salah Satu Genosida Paling Kejam dalam Sejarah
Ilustrasi: Perempuan Palestina menggendong bayi di Kamp Pengungsian Jabalia, Jalur Gaza.(AFP/Bashar Taleb)

PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyebut serangan Israel di Jalur Gaza sebagai salah satu bentuk genosida paling brutal dalam sejarah modern

"Situasi di wilayah Palestina yang diduduki sangat mengerikan. Di Gaza, orang-orang terus menanggung penderitaan yang tak terbayangkan. Israel bertanggung jawab atas salah satu genosida paling kejam dalam sejarah modern," kata Albanese dalam sidang ke-59 Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 200.000 warga Palestina di Gaza tewas atau terluka, menurut angka resmi. Namun, para pakar kesehatan memperkirakan jumlah korban sebenarnya jauh lebih besar.

Gelombang Pengungsian Terbesar di Tepi Barat

Di wilayah Tepi Barat, situasi tak kalah genting. Albanese menyebut terjadi gelombang pengungsian paksa terbesar sejak 1967. Hampir 1.000 warga Palestina tewas, lebih dari 10.000 terluka, dan 10.000 lainnya ditahan, sebagian besar di antaranya mengalami penyiksaan.

"Saya pernah mengira masalahnya adalah ketidaktahuan, kurangnya pemahaman tentang Palestina dan sejarahnya," ujar Albanese.

"Kemudian, saya melihat ideologi yang berperan, kedekatan politik yang mendalam antara banyak negara dan elite dengan Israel. Namun, dalam menghadapi genosida, yang begitu kentara, begitu mencolok, begitu tersiar langsung, penjelasan-penjelasan ini tidaklah cukup," kata dia menambahkan.

Sidang Dewan HAM

Sidang ke-59 Dewan HAM PBB berlangsung sejak 16 Juni hingga 9 Juli 2025 di Jenewa, Swiss. Dewan ini terdiri dari 47 negara anggota yang bertugas melindungi dan memajukan hak asasi manusia melalui pengawasan pelanggaran, adopsi resolusi, dan koordinasi aksi global.

Namun, Amerika Serikat dan Israel telah menyatakan tidak akan lagi berpartisipasi dalam sidang Dewan HAM PBB sejak Februari lalu.

Bahkan, menurut laporan The Washington Free Beacon, pemerintah Presiden AS Donald Trump sempat mengirim permintaan resmi kepada PBB untuk mencopot Francesca Albanese dari posisinya. Permintaan itu dilandasi tuduhan "antisemitisme ganas dan dukungan terhadap terorisme", berdasarkan komunikasi internal antara pemerintah AS dan PBB. (Sputnik/RIA Novosti-OANA/Ant/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya