Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Liputan Aplikasi IceBlock Bikin Pemerintah AS Kebakaran Jenggot

Ferdian Ananda Majni
03/7/2025 10:06
Liputan Aplikasi IceBlock Bikin Pemerintah AS Kebakaran Jenggot
Seorang pengunjuk rasa diseret polisi saat berlangsungnya aksi demonstrasi menentang kebijakan imigrasi (ICE) di California, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (8/6/2025).(Xinhua)

PEMERINTAHAN Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan langkah hukum terhadap CNN karena dianggap mempromosikan aplikasi yang memungkinkan pengguna melacak dan mungkin menghindari agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE). 

Informasi ini dilaporkan oleh The Guardian pada Selasa (2/7), mengutip pernyataan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem.

Dalam kunjungannya ke fasilitas penahanan ICE baru di Everglades, Florida—yang dijuluki “Alligator Alcatraz”, Noem menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Departemen Kehakiman untuk mengevaluasi kemungkinan tuntutan hukum terhadap jaringan berita tersebut. 

“Kami bekerja sama dengan Departemen Kehakiman untuk melihat apakah kami dapat mendakwa mereka,” kata Noem seperti dikutip Anadolu, Kamis (3/7).

“Karena apa yang mereka lakukan adalah secara aktif mendorong orang untuk menghindari kegiatan dan operasi penegakan hukum. Kami akan benar-benar mengejar dan mendakwa mereka. Apa yang mereka lakukan adalah ilegal," sebutnya.

CNN membantah tudingan tersebut melalui pernyataan resmi. Seorang juru bicara menyampaikan bahwa peliputan tentang aplikasi IceBlock tidak melanggar hukum dan tidak dapat dianggap sebagai bentuk promosi. 

"Ini adalah aplikasi yang tersedia untuk umum bagi setiap pengguna iPhone yang ingin mengunduhnya. Tidak ada yang melanggar hukum dalam pelaporan keberadaan aplikasi ini dan pelaporan tersebut tidak merupakan promosi atau dukungan lain terhadap aplikasi tersebut oleh CNN,” tegasnya.

Aplikasi IceBlock dirancang oleh pengembang perangkat lunak Joshua Aaron. Dalam wawancara dengan CNN, ia mengungkapkan bahwa motivasinya menciptakan aplikasi ini berasal dari keprihatinannya terhadap kebijakan imigrasi di Amerika Serikat. 

“Saya melihat apa yang terjadi di negara ini,” katanya dan menyebut bahwa aplikasi tersebut merupakan caranya untuk melawan.

Aaron bahkan membandingkan kebijakan deportasi era Trump dengan praktik di masa lalu yang lebih kelam. 

"Kita benar-benar menyaksikan sejarah terulang kembali,” ucapnya, merujuk pada Nazi Jerman.

Sementara itu, Tom Homan, pejabat tinggi perbatasan di bawah pemerintahan Trump, juga mengkritik keras pemberitaan CNN. 

Dia menekankan perlunya dukungan terhadap aparat penegak hukum. 

“Kita perlu mengirimkan pesan yang kuat bahwa kita perlu melindungi petugas penegak hukum,” ujarnya.

Ketegangan ini menunjukkan bagaimana isu imigrasi dan kebebasan pers terus menjadi medan perdebatan sengit di Amerika Serikat, terutama menjelang tahun-tahun politik yang penting. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya