Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Trump Jeli Memanfaatkan Isu Ekonomi

Micom
09/11/2016 15:45
Trump Jeli Memanfaatkan Isu Ekonomi
(AP)

KEKALAHAN Hillary Clinton dari Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat dinilai lantaran dia gagal mengoptimalkan suara pemilih dari kalangan kulit hitam, warga hispanik, dan kaum muda. Sebaliknya, Trump menag karena jeli memanfaatkan isu ekonomi.

Menurut analisis CNN, Rabu (9/11), tidak seperti kandidat Partai Demokrat lainnya, Barack Obama dalam pemilihan presiden periode 2012 lalu, Clinton gagal menggenggam banyak suara dari kalangan muda, kulit hitam, serta warga hispanik (latin).

Sebagai contoh, sebanyak 88% suara kaum kulit hitam diberikan untuk Clinton, sedangkan 8% diberikan untuk Trump. Padahal pada pemilu 2012, Obama mampu mengunci suara dari kalangan komunitas ini dengan meraih 93% suara, sementara 7% diraih Mitt Romney.

Dari kalangan hispanik (latin), Clinton juga cuma mendapat dukungan 65% suara, sedangkan 29% lainnya lepas ke tangan rivalnya dari Partai Republik tersebut . Padahal sewaktu pemilu 2012, Obama mampu mendulang 71% dari komunitas tersebut.

Clinton juga kurang peka dengan pemilih dari kalangan muda. Sebaliknya, Trump jeli memanfaatkan isu lapangan kerja guna meraih simpati dari generasi ini. Meski dari kalangan pemilih dengan rentang usia 18-29 tahun Clinton mampu mendulang 54% suara, kaum muda yang memberikan suaranya kepada Trump juga tidak sedikit, yakni 37%.

Kepada pemilih dari kalangan ini, Trump menjanjikan bakal mengembalikan lagi kejayaan industri manufaktur AS sehingga membuka banyak lapangan kerja untuk kaum muda.

Trump dalam kampanyenya sering mengecam kebijakan pemerintahan Obama yang terlalu banyak melakukan perjanjian kerjasama perdagangan dengan negara lain. Menurut dia, kerjasama semacam NAFTA ( North American Free Trade Area), amat merugikan warga AS.

Kampanye semacam ini terbukti efektif. Di Michigan wilayah yang manufakturnya tengah terpukul dihantam krisis, misalnya, Trump mampu mendulang 57% suara. Begitu pun di Pensylvania, omongan Trump soal dampak buruk dari kerjasama perdagangan diamini warga setempat. Di wilayah ini, 53% suara percaya dengan omongan konglomerat properti tersebut. WashingtonPost/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya