Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SETELAH dirawat di rumah sakit dan menjalani perawatan akibat pneumonia bilateral, Paus Fransiskus, Minggu (23/3) waktu setempat, kembali menyerukan perdamaian, mendesak diakhirinya kekerasan di Gaza dan zona konflik lainnya.
Tepat sebelum jadwal kepulangannya ke Casa Santa Marta untuk memulai dua bulan pemulihan, Paus berdoa bagi rakyat Palestina, dengan menulis, “Saya bersedih atas dimulainya kembali pengeboman besar-besaran Israel di Jalur Gaza, yang menyebabkan banyak kematian dan cedera. Saya menyerukan penghentian segera penggunaan senjata; dan keberanian untuk melanjutkan dialog, sehingga semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata terakhir tercapai.”
Menyoroti situasi kemanusiaan yang ‘sangat serius’ di Jalur Gaza, pemimpin umat Katolik dunia ini memperingatkan bahwa komitmen mendesak diperlukan dari pihak-pihak yang bertikai dan masyarakat internasional.
Selanjutnya, ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas upaya-upaya internasional yang bertujuan untuk mendorong dialog, khususnya di Kaukasus Selatan, di mana Armenia dan Azerbaijan bergerak menuju kesepakatan damai yang tuntas.
“Semoga ini menjadi tanda harapan,” doanya, “bahwa konflik-konflik lain juga dapat menemukan jalan penyelesaian melalui dialog dan niat baik.”
Dalam penampilan publik pertamanya setelah lima minggu dirawat tersebut, Paus menyapa dan berbicara kepada lebih dari 3.000 orang yang berkumpul di halaman Rumah Sakit Gemelli di Roma, Minggu. (Vatican News/WAFA/B-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved