Ide Trump Bangun Riviera Timur Tengah di Gaza Disetujui Arab Saudi

mediaindonesia.com
14/2/2025 18:14
Ide Trump Bangun Riviera Timur Tengah di Gaza Disetujui Arab Saudi
Presiden AS Donald Trump.(X)

ARAB Saudi disebut sambut baik ide Presiden Amerika Serikat (AS) soal pembangunan 'Riveria Timur Tengah' di Gaza. Namun Arab Saudi mengajukan syarat, bahwa tak boleh ada warga Palestina yang diusir.

"Posisi pemerintah saya adalah bahwa kami akan menyambut riveria di Gaza. Saya pikir itu akan luar biasa," kata Duta Besar Saudi untuk Inggris Pangeran Khalid bin Bandar, dikutip Arab New, Kamis (13/2/2025).

"Namun, kami tidak akan melakukannya dengan memindahkan orang-orang Palestina, tentu saja tidak memindahkan mereka ke Saudi; mereka tidak ingin pindah," tambahnya dalam sebuah wawancara dengan London Broadcasting Company (LBC). "Kami akan menyambut baik upaya Amerika untuk memperbaiki situasi mereka di lapangan," katanya lagi.

Trump sebelumnya mengatakan AS akan mengambilalih Gaza. Ia akan mengembangkan properti di sana, dan menyulapnya menjadi 'Riviera Timur Tengah'.

Riviera yang dimaksud Trump mengacu pada daerah pesisir yang indah dan eksklusif, seperti French Riviera (Côte d’Azur) di Prancis atau Italian Riviera di Italia. Kata ini sering dikaitkan dengan kemewahan, wisata pantai, dan tempat liburan orang kaya.

Namun di saat yang sama, usulan Trump juga ingin memindahkan warga Palestina dari wilayah itu. Hal tersebut kemudian memicu kecaman keras di seluruh dunia Arab dan sebagian besar Eropa.

"Anda tahu, kami senang menerima orang dan kami adalah negara yang ramah. Jika ada situasi yang mengharuskan mereka datang ke Saudi, maka mereka dipersilakan untuk datang, tetapi saya rasa mereka tidak ingin pergi," jelas Khalid lagi ketika ditanya apakah Arab Saudi akan menyediakan relokasi sementara bagi warga Gaza.

"Mereka ingin mempertahankan tanah yang telah diancam akan mereka hilangkan. Dan saya pikir itu yang paling penting," tambahnya.

Namun, lanjutnya, sebelum pembangunan kembali Gaza, wilayah itu harus dibersihkan dan perlu ada semacam mekanisme perdamaian. Pemerintah Palestina pun wajib diakui oleh semua pihak, termasuk Israel. "Anda tahu, 75 tahun yang lalu, banyak warga Palestina meninggalkan rumah mereka dan kehilangannya. Saya rasa mereka tidak ingin melakukannya lagi," kata Khalid.

"Sangat sederhana, solusi dua negara berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota," tegasnya member solusi.

Sementara itu, berbagai laporan mengindikasikan bahwa Trump dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) akan bertemu dalam beberapa bulan mendatang. Trump juga mengatakan bahwa ia berencana untuk mengunjungi Arab Saudi dan negara-negara lain di Timur Tengah.

Khalid mengatakan bahwa MBS dan presiden AS sering berhubungan melalui saluran diplomatik dan panggilan telepon. Mereka memiliki hubungan yang baik. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya