Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Temui Trump, Raja Yordania Tolak Penggusuran Warga Palestina 

Ferdian Ananda Majni
12/2/2025 11:14
Temui Trump, Raja Yordania Tolak Penggusuran Warga Palestina 
Raja Abdullah II dari Yordania menjadi pemimpin Arab pertama yang bertemu dengan Presiden Donald Trump sejak masa jabatan kedua Trump dimulai.(Media Sosial X)

RAJA Abdullah II menegaskan kembali posisi teguh Yordania terhadap penolakan pemindahan paksa warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina, selama pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

Pemimpin Yordania itu mengadakan pertemuan yang konstruktif dengan Trump dan mereka membahas kerja sama jangka panjang Yordania dengan AS.

"Saya tegaskan kembali posisi Yordania yang teguh terhadap pengusiran warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Ini adalah posisi Arab yang bersatu. Membangun kembali Gaza tanpa menggusur warga Palestina dan mengatasi situasi kemanusiaan yang mengerikan harus menjadi prioritas bagi semua pihak," tulisnya di X seperti dilansir Anadolu, Rabu (12/2).

Dia mengatakan mencapai perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara ialah cara untuk memastikan stabilitas regional di wilayah tersebut.

"Ini membutuhkan kepemimpinan AS. Presiden Trump ialah orang yang cinta damai. Dia berperan penting dalam mengamankan gencatan senjata di Gaza. Kami berharap AS dan semua pemangku kepentingan dapat memastikannya," tulisnya.

"Saya juga menekankan pentingnya bekerja menuju deeskalasi di Tepi Barat dan mencegah memburuknya situasi di sana yang dapat berdampak luas bagi seluruh wilayah," ujar Abdullah. 

"Kami akan terus memainkan peran aktif dengan mitra kami untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh bagi semua orang di wilayah tersebut," tambahnya.

Trump mengatakan dalam pertemuannya bahwa ia akan mengambil alih Jalur Gaza yang terkepung di bawah otoritas AS. Ia menegaskan bahwa ia akan melaksanakan idenya meskipun mendapat kecaman luas untuk mengambil alih kepemilikan Gaza.

"Kami akan menjalankannya dengan benar," pungkasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya