Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SOEKARNO dan Fidel Castro telah meletakkan fondasi hubungan bilateral antara Indonesia dan Kuba. Hubungan itu dimulai dengan saling balas kunjungan kedua pemimpin negara mulai 1960 dan terus berkembang hingga kini.
Duta Besar Indonesia di Havana, Nana Yuliana mengemukakan hal tersebut dalam resepsi peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kuba yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Havana.
Acara resepsi dihadiri oleh sekitar 200 tamu, termasuk pejabat tinggi Kuba, perwakilan korps diplomatik, serta tokoh dari berbagai sektor. Acara dihadiri oleh Wamenlu Kuba Anayansi Rodriguez Camejo dan Wamendag Luar Negeri Kuba Deborah Rivas.
Nana Yuliana memaparkan sejarah panjang hubungan kedua negara. Kunjungan Presiden Soekarno pada Mei 1960 ke Kuba sekaligus menjadi simbol solidaritas dalam memperjuangkan prinsip Gerakan Non-Blok serta menentang penjajahan.
"Di era modern, kerja sama bilateral semakin berkembang, baik dalam forum internasional seperti G77+China dan BRICS, maupun dalam berbagai sektor strategis," tutur Nana, Kamis (30/1), seperti dikutip dalam siaran pers.
Dalam empat tahun terakhir, Indonesia dan Kuba telah menandatangani lima kesepakatan penting, yakni:
Di bidang ekonomi, investasi Indonesia di Kuba terus berkembang, termasuk hadirnya lima Grand Aston Hotels di berbagai kota. Potensi kerja sama lebih lanjut di industri pariwisata masih terbuka lebar. Dalam industri pertambangan, pengembangan nikel dan kobalt membuka peluang kerja sama yang lebih luas bagi kedua negara. Secara total, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Kuba telah mencapai lebih dari US$10 juta per November 2024 dan menunjukkan tren peningkatan.
Selain kerja sama ekonomi, interaksi sosial-budaya juga menjadi pilar hubungan kedua negara. Kedubes RI aktif mempromosikan seni dan budaya Indonesia di Kuba, termasuk melalui musik angklung, batik dan kuliner khas Indonesia.Di bidang pendidikan, Kuba telah memberikan kesempatan beasiswa kepada sembilan mahasiswa Indonesia untuk menempuh studi ilmu Kedokteran, serta membuka peluang kolaborasi kesehatan antara rumah sakit di kedua negara.
Wakil Menteri Luar Negeri Kuba, Anayansi Rodriguez Camejo, mengatakan Presiden Soekarno menjadi kepala negara asing pertama yang mengunjungi Kuba setelah revolusi. Setelah Che Guevara mengunjungi Indonesia pada 1959, setahun kemudian, Presiden Soekarno melakukan kunjungan balasan ke Havana.
Dalam kesempatan tersebut, menurut Camejo, Soekarno memberikan hadiah berupa keris dan peci kepada Fidel Castro. Kunjungan itu menandai dimulainya hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan Kuba.Peringatan 65 tahun hubungan Indonesia-Kuba ini menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk terus mempererat kerja sama di masa depan.
Resepsi juga dimeriahkan dengan pertunjukan budaya Indonesia, seperti tarian tradisional Bali oleh Yuliani Lancaster (Putri Mandalika Group) dan Yuyun Georgedan penampilan pemain saksofon asal Indonesia yang juga akan tampil di 2025 Havana International Jazz Festival. Tidak ketinggalan, pameran mini foto-foto bersejarah kunjungan dan pertemuan Kepala Negara Indonesia di Kuba. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved