Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PENDIRI perusahaan media dan hiburan yang gagal, Ozy Media, Carlos Watson, dijatuhi hukuman hampir satu dekade penjara karena berbohong tentang perusahaannya untuk menarik investor.
Jaksa penuntut mengatakan mantan pembawa acara MSNBC dan mantan bankir Goldman Sachs itu, mengatur skema bertahun-tahun yang mengakibatkan kerugian "puluhan juta dolar" bagi para investor.
Pengadilan diberitahu Watson dan beberapa pihak lain di Ozy Media memalsukan informasi terkait keuangan perusahaan, hubungan dengan selebritas, dan prospek akuisisi untuk menarik minat investor.
Watson terus membantah tuduhan tersebut dan menyatakan ia berencana mengajukan banding atas putusan tersebut.
Hakim Distrik AS Eric R. Komitee menjatuhkan hukuman 116 bulan penjara kepada Watson atas tuduhan konspirasi melakukan penipuan sekuritas, konspirasi melakukan penipuan elektronik, dan pencurian identitas yang diperberat.
"Carlos Watson mengatur skema penipuan berani selama bertahun-tahun terhadap investor dan pemberi pinjaman perusahaannya," kata Breon Peace, Jaksa AS untuk Distrik Timur New York.
"Kebohongannya yang tak henti-henti dan disengaja menunjukkan bukan hanya pengabaian terang-terangan terhadap hukum, tetapi juga penghinaan terhadap nilai-nilai kejujuran dan keadilan."
Untuk saat ini, Watson tetap bebas dengan jaminan sebesar US$3 juta. Watson mengaku tidak bersalah, tetapi divonis bersalah pada Juli setelah persidangan selama delapan minggu.
Di pengadilan, Watson menyatakan dirinya adalah seorang pengusaha yang percaya pada visi perusahaannya dan telah berusaha keras untuk membuatnya sukses.
Pengacaranya berargumen Watson dikhianati para deputinya yang bertindak atas inisiatif sendiri dan menyembunyikan kesalahan mereka darinya.
Kejatuhan Ozy Media dimulai tahun 2021 ketika investigasi The New York Times mengungkap salah satu eksekutifnya menyamar sebagai perwakilan YouTube selama panggilan dengan raksasa perbankan investasi Goldman Sachs.
Watson menyalahkan penipuan tersebut pada apa yang ia sebut sebagai masalah kesehatan mental deputinya. Ia menambahkan bahwa tidak ada kerugian yang terjadi karena Goldman Sachs pada akhirnya tidak memutuskan untuk berinvestasi.
Namun, dalam dokumen pengadilan, jaksa penuntut menuduh bahwa Watson hadir selama panggilan tersebut dan memberikan arahan kepada deputinya tentang apa yang harus dikatakan, meskipun sebelumnya ia membantah kehadirannya di media.
Ozy Media bertujuan meniru kesuksesan awal media berita digital seperti Vice Media dan Buzzfeed.
Perusahaan tersebut memproduksi podcast berhaluan kiri, serial televisi, acara, serta profil tokoh-tokoh dan tren yang sedang naik daun. Pada 2020, perusahaan ini pernah bernilai US$159 juta.
Perusahaan yang dilanda skandal ini mengumumkan penutupan pada Oktober 2021. (BBC/Z-3)
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap tautan (link) palsu yang mengatasnamakan program Bantuan Subsidi Upah.
PASANGAN berinisial Y dan AP menjadi korban penipuan oleh dua pria yang mengaku anggota Polri atau polisi gadungan. Keduanya ditipu setelah menjual motor mereka di Facebook
Proyek perumahan Pramestha Mountain City mangkrak sejak 2019 lalu. Ratusan korban telah membayar lunas uang ratusan miliaran rupiah kepada pengembang.
DIREKTORAT Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus illegal access dan pemalsuan dokumen elektronik dengan modus SMS blasting yang dikendalikan warga negara Malaysia
DIREKTORAT Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus illegal access dan pemalsuan dokumen elektronik dengan modus SMS blasting yang mengatasnamakan beberapa bank swasta.
Pelaku turut mengirimkan foto atau gambar bayi yang diperoleh dari media sosial. Ia menyebut, foto bayi itu digunakan pelaku untuk meyakinkan korbannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved