Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Carlos Watson, Pendiri Ozy Media, Dihukum 9 Tahun Penjara karena Penipuan Investor

Thalatie K Yani
17/12/2024 17:29
Carlos Watson, Pendiri Ozy Media, Dihukum 9 Tahun Penjara karena Penipuan Investor
Carlos Watson, pendiri Ozy Media, dijatuhi hukuman 116 bulan penjara setelah terbukti berbohong kepada investor tentang kondisi perusahaan untuk menarik pendanaan. (Instagram)

PENDIRI perusahaan media dan hiburan yang gagal, Ozy Media, Carlos Watson, dijatuhi hukuman hampir satu dekade penjara karena berbohong tentang perusahaannya untuk menarik investor.

Jaksa penuntut mengatakan mantan pembawa acara MSNBC dan mantan bankir Goldman Sachs itu, mengatur skema bertahun-tahun yang mengakibatkan kerugian "puluhan juta dolar" bagi para investor.

Pengadilan diberitahu Watson dan beberapa pihak lain di Ozy Media memalsukan informasi terkait keuangan perusahaan, hubungan dengan selebritas, dan prospek akuisisi untuk menarik minat investor.

Watson terus membantah tuduhan tersebut dan menyatakan ia berencana mengajukan banding atas putusan tersebut.

Hakim Distrik AS Eric R. Komitee menjatuhkan hukuman 116 bulan penjara kepada Watson atas tuduhan konspirasi melakukan penipuan sekuritas, konspirasi melakukan penipuan elektronik, dan pencurian identitas yang diperberat.

"Carlos Watson mengatur skema penipuan berani selama bertahun-tahun terhadap investor dan pemberi pinjaman perusahaannya," kata Breon Peace, Jaksa AS untuk Distrik Timur New York.  

"Kebohongannya yang tak henti-henti dan disengaja menunjukkan bukan hanya pengabaian terang-terangan terhadap hukum, tetapi juga penghinaan terhadap nilai-nilai kejujuran dan keadilan."

Untuk saat ini, Watson tetap bebas dengan jaminan sebesar US$3 juta. Watson mengaku tidak bersalah, tetapi divonis bersalah pada Juli setelah persidangan selama delapan minggu.

Di pengadilan, Watson menyatakan dirinya adalah seorang pengusaha yang percaya pada visi perusahaannya dan telah berusaha keras untuk membuatnya sukses.  

Pengacaranya berargumen Watson dikhianati para deputinya yang bertindak atas inisiatif sendiri dan menyembunyikan kesalahan mereka darinya.

Kejatuhan Ozy Media dimulai tahun 2021 ketika investigasi The New York Times mengungkap salah satu eksekutifnya menyamar sebagai perwakilan YouTube selama panggilan dengan raksasa perbankan investasi Goldman Sachs.  

Watson menyalahkan penipuan tersebut pada apa yang ia sebut sebagai masalah kesehatan mental deputinya. Ia menambahkan bahwa tidak ada kerugian yang terjadi karena Goldman Sachs pada akhirnya tidak memutuskan untuk berinvestasi.

Namun, dalam dokumen pengadilan, jaksa penuntut menuduh bahwa Watson hadir selama panggilan tersebut dan memberikan arahan kepada deputinya tentang apa yang harus dikatakan, meskipun sebelumnya ia membantah kehadirannya di media.

Ozy Media bertujuan meniru kesuksesan awal media berita digital seperti Vice Media dan Buzzfeed.

Perusahaan tersebut memproduksi podcast berhaluan kiri, serial televisi, acara, serta profil tokoh-tokoh dan tren yang sedang naik daun. Pada 2020, perusahaan ini pernah bernilai US$159 juta.

Perusahaan yang dilanda skandal ini mengumumkan penutupan pada Oktober 2021. (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya