Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MAJELIS Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengangkat Antonio Guterres sebagai sekretaris jenderal badan dunia itu untuk menggantikan Ban Ki-moon.
Dalam sidang yang digelar di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, kemarin, 193 anggota permanen PBB secara aklamasi mengadopsi resolusi pengangkatan mantan Perdana Menteri Portugal itu.
Guterres meraih suara terbanyak dalam enam pemilihan yang diikuti 13 kandidat, tujuh perempuan dan enam pria. Guterres akan memimpin badan dunia itu selama lima tahun mulai 1 Januari ketika jabatan Ban berakhir.
Mantan kepala badan pengĀungsi PBB selama periode 2005-2015 itu diperkirakan memainkan peran lebih menonjol sebagai pemimpin PBB ketimbang Ban, mantan menteri luar negeri Korea Selatan yang telah menjabat posisi puncak PBB selama dua periode.
Sebelum sidang di Majelis Umum PBB, pria kelahiran Lisabon, 30 April 1949 itu telah mendapat dukungan mutlak dari Dewan Keamanan PBB dalam voting yang digelar pekan lalu.
Pemilihan Guterres sebagai sekjen menandai kampanye paling transparan yang pernah diadakan badan dunia itu untuk mengisi posisi puncak.
Dalam kampanyenya, politikus sosialis berusia 67 tahun itu berjanji mempromosikan hak-hak asasi manusia dan melakukan reformasi di dalam sistem PBB.
Selama ini, badan dunia itu dipandang sangat lambat dalam merespons bencana-bencana di seluruh dunia.
Guterres akan memimpin PBB di tengah situasi ekonomi dunia yang resah, perang tak berkesudahan di Suriah, krisis pengungsi, dan beragam konflik di Sudan Selatan dan Yaman.
Dewan Keamanan sendiri saat ini mengalami jalan buntu dalam membahas situasi di Suriah.
Dua negara kunci yakni Amerika Serikat dan Rusia gagal mencapai kesepakatan.
Dua resolusi yang diajukan pekan lalu telah diĀveto Rusia yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah. (AFP/AP/Hde/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved