Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BALI Basin Action Agenda diluncurkan dalam World Water Forum (WWF) Ke-10 di Nusa Dua, Bali. Dokumen itu membahas lima tingkatan proses politik, terkait dengan otoritas wilayah sungai dan perairan.
Panduan dalam dokumen ini diharapkan dapat memberikan hasil konkret, berupa komitmen dan praktik baik yang mendukung pengelolaan wilayah sungai sebagai pendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
"Setiap negara memiliki permasalahan dan fokus pengelolaan air masing-masing, sehingga pendekatan komprehensif secara regional perlu dilakukan. Untuk proses politik, kebijakan pengelolaan air akan dibahas bertingkat mulai dari pelaksana, otoritas sungai, hingga kepala negara," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang juga Ketua Sekretariat Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 Mohammad Zainal Fatah.
Baca juga : Indonesia Dorong Resiliensi Global Berkelanjutan Atasi Persoalan Air di World Water Forum ke-10
Ia mengatakan, perlu ada proses politik dan kebijakan yang konsisten dan diikuti oleh aksi nyata di lapangan. Itulah sebabnya, tema ini dibahas sangat serius dan alot. Sesi diskusi panel tingkat tinggi terkait otoritas wilayah sungai tersebut berlangsung di dua lokasi, yakni Bali International Convention Center (BICC) dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Rabu (22/5/2024).
Segmen politik ini akan dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan sejumlah menteri yang bertugas di bidang air, di antaranya Menteri Sumber Daya Air Tiongkok Li Guoying, Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi Mesir Hani Sewilam, dan Menteri Integrasi dan Pengembangan Regional Brasil Waldez Goes.
Selain itu, pada sesi yang sama juga akan diisi Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon, Menteri Peralatan dan Air Republik Maroko sekaligus Presiden Internasional Network of Basin Organizations (INBO) Nizar Baraka, serta sejumlah petinggi otoritas wilayah sungai negara lain.
Sebelumnya pada hari keempat, World Water Forum ke-10 telah mengesahkan Ministerial Declaration atau Deklarasi Menteri sebagai hasil konkret diplomatic victory bagi Indonesia. Deklarasi disahkan di akhir Pertemuan Tingkat Menteri yang dihadiri delegasi dari 106 negara dan 27 organisasi internasional.
Selain Deklarasi Menteri, salah satu yang menjadi capaian pada forum ini adalah berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara. Daftar ini berisi 113 proyek senilai US$9,4 miliar, antara lain proyek percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan proyek pengelolaan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga, yang akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai negara. (Z-3)
Untuk seremoni pembukaan WWF akan digelar pada Senin pagi, 20 Mei 2024 di Bali International Convention Center (BICC). Total sekitar 6.000 orang akan hadir dalam agenda tersebut.
Indonesia diyakini mampu memimpin pertemuan World Water Forum ke-10 untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting dan konkret menjaga keberlangsungan air dan lingkungan global.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 menjadi momentum penting untuk menunjukkan kepada dunia komitmen serta kontribusi nyata di bidang sumber daya air.
World Water Forum ke-10 di Bali diselenggarakan mulai 18-25 Mei 2024. Kegiatan ini adalah pertemuan internasional di bidang air yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan hadir membuka pertemuan forum air terbesar dunia atau World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18—25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.
Pameran Japan Pavilion akan dibuka pada 20-25 Mei 2024 dengan menampilkan kurang lebih 40 peserta pameran yang terdiri dari pemerintah Jepang, kementerian, organisasi, dan perusahaan swasta.
Kementerian PUPR menekankan bahwa pembuangan dan pengolahan sampah infeksius sebagai limbah B3, tidak boleh dilakukan sembarangan.
Wagub DKI Ahmad Riza Patria menilai konsumsi masyarakat bukan satu-satunya penyebab dari munculnya kandungan parasetamol di Teluk Jakarta.
Tampak dalam video tersebut sirip hiu paus berwarna gelap dengan tutul-tutul putih sedikit muncul di permukaan.
Sebagian kapal Tiongkok terpantau di perairan barat Filipina, lalu ada juga yang mendekati pulau buatan Tiongkok dan mendekati pulau milik Filipina.
Pernyataan Tiongkok merespons protes Malaysia, yang menuding Beijing telah melanggar kedaulatannya. Sebab, pesawat militer Tiongkok terbang di atas klaim teritorial Malaysia.
Jumlah korban tewas meningkat pada Senin (27/2) menjadi 62 orang, dan kemungkinan akan terus bertambah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved