Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SEJUMLAH lembaga think tank menilai para pemimpin negara anggota G20 tidak ambisius untuk mengakhiri ketergantungan pada energi fosil.
Senior policy advisor International Institute for Sustainable Development (IISD) Shruti Sharma mengatakan, sejak deklarasi kesepakatan bersama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 sampai deklarasi KTT G20 di India pada bulan ini, kelompok negara tersebut tidak serius berkomitmen beralih ke energi baru terbarukan.
Menrutnya, selama 15 tahun terakhir, pemimpin G20 terus mengulang komitmen untuk reformasi subsidi fosil, tetapi dianggap gagal menghasilkan kemajuan terkait transparansi, jadwal, dan komitmen mengurangi subsidi energi fosil.
Baca juga : Lula Jamin Keamanan Putin, Tidak akan Ditangkap Jika Hadiri Pertemuan G20 di Brasil
Dalam data IISD, lembaga think tank asal Kanada itu mencatat, anggaran publik untuk penggunaan energi fosil negara G20 tembus US$ 1,4 triliun di 2022.
“Ketiadaan batas waktu yang jelas untuk mengakhiri subsidi bahan bakar fosil, mengurangi akuntabilitas dan keseriusan negara G20 untuk mewujudkan komitmen mengakhiri dukungan energi fosil," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (12/9).
Baca juga : Jokowi Bertemu PM Belanda Mark Rutte Bahas Teknologi Rendah Karbon
Presidensi G20 India menghasilkan sejumlah kesepakatan antara lain sepakat untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan global sebanyak tiga kali lipat menjadi 11.000 gigawatt (GW) di 2030 guna membatasi pemanasan global hingga 1,5°C.
Kemudian, memfasilitasi pendanaan rendah biaya untuk mendorong teknologi bersih dan berkelanjutan, serta mengurangi penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara sesuai kondisi masing-masing negara. Diperkirakan pembiayaan semua kebutuhan itu mencapai US$4 triliun di 2030.
Policy and Campaigns 350.org, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan internasional yang menangani krisis iklim juga berpandangan kesepakatan G20 di India tidak cukup untuk mengakhiri ketergantungan pada energi fosil tanpa ada realisasi pendanaan dari negara maju.
"Negara-negara kaya harus bertanggung jawab dan menyediakan pendanaan untuk mencapai komitmen peningkatan energi terbarukan hingga tiga kali lipat di 2030," ungkap associate director of Policy and Campaigns 350.org Andreas Sieber.
"Namun, G20 juga gagal menyebutkan apapun terkait pengakhiran fosil, bahkan batu bara. Ini sinyal buruk bagi dunia," tambahnya.
Direktur Asia Selatan Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) Vibhuti Garg menuturkan, meski kesepakatan KTT G20 di India itu menyatakan perlu meningkatkan energi baru terbarukan hingga tiga kali lipat, tapi hal itu dianggap hanya sebatas wacana tanpa ada komitmen serius dari negara-negara kelompok tersebut.
"Mereka hanya bakal memfasilitasi dan bukan komitmen untuk mencapai target tersebut," tudingnya. (Z-5)
MASA depan kayu dinilai bukan hanya sebagai material bangunan, tetapi juga sebagai sumber energi terbarukan.
Koaksi Indonesia merekomendasikan agar pemerintah segera menyusun strategi nasional reskilling dan upskilling berbasis peta jalan green jobs.
Pelibatan masyarakat dalam pengembangan sumber energi yang sesuai dengan kebutuhan komunitas merupakan salah satu nilai dari transisi energi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
PT Blasfolie Internasional Indonesia, salah satu perusahaan kemasan plastik di Indonesia yang berdiri pada 2015, meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Lestarikan bumi! Pelajari sumber daya alam terbarukan untuk masa depan berkelanjutan. Energi bersih, lingkungan sehat, generasi bahagia.
INSTITUTE for Essential Services Reform (IESR) menyebut hidrogen hijau dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai dekarbonisasi sektor energi Indonesia.
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
PERUSAHAAN tambang Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usaha di bidang energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan.
Selain fasilitas perpajakan, APBN juga dialokasikan ke berbagai kementerian/lembaga untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved