Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KONFERENSI Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three (APT) antara negara-negara ASEAN plus Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan membahas beberapa isu penting salah satunya pembuangan limbah nuklir radioaktif PLTN Fukushima.
"Para pemimpin APT juga sepakat mengenai pentingnya mengelola perbedaan dengan damai agar situasi tetap kondusif terus terjaga. Kemudian mengenai isu Fukushima, Jepang dan Tiongkok mengangkat isu tersebut," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9).
Pembahasan terkait pembuangan limbah tersebut bahwa Jepang telah dan akan bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Diketahui bahwa pembuangan limbah radioaktif PLTN Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik pada 24 Agustus lalu dan dibutuhkan 30 tahun untuk membuang limbah tersebut.
Baca juga : Menparekraf Dukung Pelaksanaan Pekan Ekonomi Kreatif ASEAN di Jakarta
Pembahasan lainnya terkait dengan uji coba rudal balistik yang dilakukan oleh Korea Utara. Diberitakan sebelumnya bahwa Korea Utara meluncurkan 2 rudal balistik ke perairan wilayah barat.
"Beberapa negara sampaikan concern terkait uji coba rudal balistik oleh Korea Utara. Korea Selatan sebagai koordinator negara Plus Three menyampaikan rencana akan dimulainya kembali dialog Plus Three termasuk di tingkat KTT yang terakhir dilakukan pada tahun 2019," ujar Retno.
Baca juga : Indonesia Angkat Isu Energi Hijau di ASEAN
KTT APT kali ini menyepakati kerja sama pembangunan ekosistem kendaraan listik kawasan dengan mengadopsi ASEAN Plus Three Leaders’ Statement on Developing Electric Vehicle Ecosystem.
Pada KTT ke-42, Leaders ASEAN menyepakati mengenai masalah pengembangan ekosistem EV. Maka APT kali ini adalah implementasi dari kesepakatan ASEAN yang kemudian mendapatkan dukungan kerja sama dengan negara-negara Plus Three. (Z-5)
RENCANA Jepang untuk melepaskan limbah air terkontaminasi dari PLTN Fukushima yang lumpuh ke Samudera Pasifik, menuai respons dari negara-negara tetangga. Ini reaksi Korsel.
"Saya tidak setuju dengan penggunaan laut sebagai tempat pembuangan limbah radioaktif. Tindakan tersebut berpotensi merusak ekosistem, habitat, dan biota laut."
Setelah dilakukan negosiasi dengan International Atomic Energy Agency, Jepang diberikan lampu hijau untuk membuang limbah nuklir kelautan.
PEMERINTAH Jepang memutuskan mulai membuang air limbah radioaktif yang telah diolah dari PLTN Fukushima ke laut pada 24 Agustus 2023.
"Kami telah memanggil duta besar Tiongkok untuk Jepang hari ini, dan mendesaknya untuk mengimbau masyarakat Tiongkok agar bersikap tenang dan bertanggung jawab,"
Dua belas tahun setelah salah satu kecelakaan nuklir terparah di dunia, Jepang mulai membuang air limbah Fukushima ke Samudera Pasifik, pekan lalu.
OPERATOR pembangkit nuklir Fukushima di Jepang mulai memindahkan bahan bakar nuklir dari dalam gedung yang menjadi lokasi salah satu reaktor yang mencair akibat gempa bumi dan tsunami pada 2011.
Hampir sebanyak setengah juta orang melarikan diri dari rumah mereka di hari pertama selepas gempa itu. Hari ini, sekitar 50 ribu orang masih tinggal di pengungsian.
Pemuka agama berusia 82 tahun itu memberikan penghormatan bagi semua yang membantu para korban.
Pembersihan dan penonaktifan masih terus berlanjut di fasilitas pembangkit nuklir Fukushima Daiichi walau bencana sudah terjadi sembilan tahun lalu
SEMBILAN tahun sudah bencana tsunami di Jepang memicu kebocoran pembangkit nuklir Fukushima Daiichi. Hingga kini, pembersihan dan penonaktifan berlanjut di fasilitas yang lumpuh tersebut.
"Tiongkok mendesak pihak Jepang agar bertanggung jawab dalam menangani masalah pembuangan limbah nuklir secara hati-hati."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved