Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
HAKIM pengadilan Amerika Serikat (AS) menetapkan 4 Maret 2024 sebagai tanggal sidang subversi konspirasi pemilu dengan terdakwa mantan presiden AS Donald Trump.
Hal itu berarti sidang tersebut akan berada di periode puncak Pemilu AS yang akan datang.
Tanggal tersebut, dua tahun sebelum yang diinginkan kuasa hukum Trump, terjadi menjelang Super Tuesday, saat puluhan negara bagian akan memilih antara Trump atau kandidat lain untuk menjadi calon presiden dari Partai Republik untuk Pemilu AS 2024.
Baca juga: Trump Sebut Dirinya Korban Parodi Peradilan
"Memutuskan tanggal persidangan tidak tergantung dari keinginan terdakwa jadi Trump harus menjalankan sidang sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan," ujar hakim AS Tanya Chutkan saat memutuskan tanggal persidangan itu di Washington.
Keputusan itu berpeluang merusak peluang Trump untuk kembali mencalonkan diri sebagai Presiden AS.
Trump pun melontarkan kemarahannya di media sosial miliknya Truth Social, menyebut jaksa dalam kasusnya Jack Smith, sebagai orang gila, dan menuding keputusan hakim itu sebagai campur tangan di pemilu.
Baca juga: Trump Dipenjara di Fulton County Selama 20 Menit
"Hari ini, hakim yang bias dan benci Trump telah memberi saya keputusan yang tidak adil. Saya akan banding," ungkap Trump meski penetangan tanggal pengadilan tidak bisa dibanding.
Jaksa Molly Gaston mengatakan Trump telah melakukan kejahatan bersejarah dan ada ketertarikan publik agar kasusnya segera disidang.
Pria berusia 77 tahun itu telah didakwa melakukan empat kejahatan kriminal pada tahun ini, dia kali oleh Smith dan sekali masing-masing di New York dan Georgia.
Kasus federal terhadap Trump menuding mantan Presiden AS itu berkonspirasu untuk meruntuhkan pemerintah AS dan berkonspirasi untuk menghalangi kegiatan kenegaraan, sidang Kongres pada 6 Januari 2021 yang diserang oleh para pendukung Trump.
Trump juga dituding berusaha membuat bingung warga AS dengan klaim bahwa dirinya adalah pemenang pemilu 2020. (AFP/Z-1)
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
Presiden AS Donald Trump ancam kerahkan pasukan ke Baltimore, memicu ketegangan dengan Gubernur Maryland dari Partai Demokrat, Wes Moore.
Presiden AS Donald Trump mengirim pesan dukungan kepada Ukraina yang merayakan Hari Kemerdekaan ke-34.
Di momen tersebut, Trump juga menyinggung soal surga. Dia menyebut keinginannya untuk bisa masuk ke sana jika berhasil membawa perdamaian di Eropa Timur.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Dalam wawancara terbaru dari penjara, Ghislaine Maxwell membantah keterlibatan Donald Trump dan Bill Clinton dalam kasus Jeffrey Epstein.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved