Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MANTAN Presiden Georgia Mikheil Saakashvili muncul di televisi untuk pertama kalinya dalam tempo lima bulan, Senin (3/7), terlihat ringkih dan kurus, memicu kekhawatiran mengenai perlakuan terhadap dirinya di penjara.
Pria berusia 55 tahun hampir tidak bisa dikenali saat muncul di televisi itu.
Kondisi Saakashvili memicu Ukraina, yang telah memberikan kewarganearaan untuk mantan presiden Georgia itu, memanggil Duta Besar Georgia dan kemudian memintanya pulang ke Tblisi untuk memastikan keselamatan Saakashvili.
Baca juga: Mantan Presiden Georgia yang Mogok Makan Kritis
Menjabat sebagai Presiden Georgia antara 2004 dan 2013, Saakashvili dipenjara setelah pulang dari pengasingan atas dakwaan penyalahgunaan kekuasaan, yang disebut kelompok HAM bermotif politik.
Dokter mengatakan Saakahsvili terancam tewas akibat kondisi yang dialaminya di dalam tahanan meski pemerintah Georgia menegaskan mantan presiden mendapatkan perawatan medis yang memadai.
Tampil di televisi dalam sidang penyalahgunaan kekuasaan, mantan presiden berusia 55 tahun itu mengangkat kaos yang dikenakannya, memperlihatkan tulang iganyan ya menonjol, perutnya yang kosong, dan kulit yang menempel di tulang.
Baca juga: AS Desak Georgia Segera Tangani Masalah Kesehatan Saakashvili
"Seorang pria tidak bersalah telah dipenjara. Saya sama sekali tidak melakukan kesalahan apa pun," tegas Saakashvili.
Saakashvili ditahan di sebuah rumah sakit sipil, sejak dipindahkan pada tahun lalu setelah melakukan aksi mogok makan selama 50 hari.
Dua kelompok dokter, satu bentukan ombudsman HAM Georgia, yang lain asal Amerika Serikat (AS), mengatakan kondisi Saakashvili terus memburuk sejak dia mengakhiri aksi mogok makan.
Kelompok dokter asal AS, yang memeriksa Saakashvili secara langsung mengatakan penurunan kesehatan mantan presiden adalah akibat penyiksaan yang dialaminya di dalam tahanan.
Kelompok dokter itu merekomendasikan agar Saakashvili segera dipindahkan ke fasilitas medis di luar Georgia.
Saakashvili, yang sebelumnya memiliki berat badan lebih dari 100 kilogram telah kehilangan 60 kilogram selama di dalam penjara.
Uni Eropa dan AS mendesak Georgia untuk memastikan agar Saakashvili mendapatkan perawatan medis yang memadai.
Amnesty International menuding perlakuan yang diterima Saakashvili adalah balas dendam politik. (AFP/Z-1)
Saakashvili, yang merupakan presiden Georgia antara 2004 dan 2013 telah menolak makan selama 48 hari sebagai protes atas pemenjaraan dirinya pada 1 Oktober.
Price mengatakan pemerintah Georgia memiliki kewajiban untuk melindungi narapidana dari pelecehan mental dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai.
Saakashvili, yang menjabat sebagai presiden Georgia antara 2004 dan 2013, ditahan pada 1 Oktober lalu, sekembalinya dari pengasingan di Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved