Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Kapal Selam Titan yang Hilang di Atlantik belum Ditemukan

Cahya Mulyana
22/6/2023 19:00
Kapal Selam Titan yang Hilang di Atlantik belum Ditemukan
Konstruksi kapal selam Titan yang hilang di Atlantik.(AFP)

EMPAT hari sudah, namun tim penyelamat multinasional belum menemukan kapal selam wisata Titan berisi para miliarder. Meski, banyak armada laut dan udara telah dikerahkan di sekitar bangkai kapal Titanic yang berusia seabad itu.

Pencarian yang sudah berlangsung sejak Minggu (18/6) bertujuan untuk mencari kapal selam wisata, Titan, dengan lima orang didalamnya.

Kapal selam seukuran minivan ini hilang kontak satu jam 45 menit setelah mulai menyelam pada pukul 08:00 waktu setempat. Kapal khusus untuk melihat bangkai Titanic di lokasi terpencil di Samudra Atlantik Utara belum dapat ditemukan.

Baca juga : Misteri dan Daya Tarik Titanic yang Abadi

Titan memiliki kapasitas udara untuk 96 jam, menurut OceanGate Expeditions, yang mengoperasikannya. Berdasarkan perkiraan sebelumnya, Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan pasokan oksigen bisa habis pada Kamis (22/6), pukul 07.18 waktu setempat.

Tetapi para ahli mengatakan pasokan udara tergantung pada berbagai faktor, termasuk fasilitas pendukung dan ketenangan penumpang di dalamnya. Tim penyelamat disaksikan langsung oleh lima keluarga yang menumpangi kapal tersebut

Baca juga : Ini Fakta Kapal Selam Titan Titanic, Penumpangnya Harus Isi Pernyataan Siap Mati

Tim penyelamat mengerahkan kendaraan pencari bawah air yang dikendalikan dari jarak jauh. Alat itu digunakan di sekitar tempat suara dentuman yang telah terdeteksi pada Selasa (20/6).

“Saat Anda berada di tengah-tengah kasus pencarian dan penyelamatan, Anda selalu memiliki harapan. Sehubungan dengan suara-suara itu secara khusus, kami tidak tahu apa itu," kata Kapten Penjaga Pantai Jamie Frederick pada konferensi pers pada Rabu (21/6).

Frederick menambahkan bahwa analisis data pelampung sonar tidak meyakinkan. Oleh sebab itu misi pencarian telah diperluas.

Area pencarian telah diperluas untuk mencakup bagian dari Atlantik Utara sekitar dua kali ukuran negara bagian Connecticut dan dengan kedalaman ditambah 4 kilometer. Upaya pencarian dan penyelamatan telah menjadi operasi penyelamatan internasional.

 

Terjunkan robot bawah air

Otoritas AS dan Kanada berada di lokasi, sekitar 1.500 km sebelah timur Cape Cod, Massachusetts. Prancis telah mengirimkan sebuah kapal yang dilengkapi dengan robot bawah air yang dapat masuk sedalam situs Titanic, sekitar 4.000 meter di bawah permukaan.

Tiga kapal tambahan tiba di tempat kejadian pada Rabu (21/6) pagi, untuk terus membantu pencarian. Salah satunya, Kapal John Cabot yang memiliki kemampuan sonar pemindaian samping dan melakukan pola pencarian bersama yang lain.

Beberapa kapal milik pribadi, satu dengan ruang dekompresi dan beberapa dengan perangkat pencarian bawah air, juga bergabung dalam misi ini. Perusahaan OceanGate memimpin upaya pencarian bawah air karena pengetahuannya tentang kapal tersebut.

Presiden Klub Penjelajah yang berbasis di New York, Richard Garriott de Cayeux mengatakan terdapat tanda kehidupan dari data di lokasi kejadian. "Kami memahami bahwa kemungkinan tanda-tanda kehidupan telah terdeteksi di lokasi tersebut. Kami menunggu semoga kabar baik," jelasnya.

Dia mengonfirmasi bahwa anggotanya Hamish Harding, yang merupakan pendiri perusahaan investasi Action Group dan dan pakar maritim Prancis Paul-Henri Nargeolet berada di kapal selam tersebut. Tiga lainnya adalah pendiri OceanGate, Stockton Rush, dan Shahzada dan Suleman Dawood, ayah dan anak dari salah satu keluarga terpandang di Pakistan.

OceanGate Expeditions membebankan biaya US$250.000 atau sekitar Rp.3.7 miliar untuk setiap penumpangnya. Kapal sepanjang 6,7m yang terbuat dari serat karbon dan titanium ini dirancang untuk beroperasi pada kedalaman maksimum 4.000 meter.

Dia akan menerjunkan kendaraan bawah air milik perusahaan eksplorasi Magellan untuk bergabung dalam pencarian Titan. Peralatan ini dapat mencapai kedalaman hingga 6.000 meter dan telah turun ke bangkai kapal Titanic beberapa kali, kata de Cayeux.

“Kami percaya mereka dapat memberikan bantuan yang tak ternilai,” katanya.

 

Sejarah Titanic

Titanic menabrak gunung es dan tenggelam pada April 1912 selama pelayaran perdananya dari Inggris ke New York. Dari 2.224 penumpang dan awak kapal, lebih dari 1.500 meninggal.

Bangkai kapal itu ditemukan pada 1985 dan tetap menjadi daya pikat para ahli bahari dan wisatawan bawah air. Tekanan pada kedalaman itu mencapai 400 kali lipat tekanan di permukaan laut.

Mike Reiss, seorang penulis televisi Amerika yang mengunjungi bangkai kapal Titanic di kapal selam yang sama tahun lalu, mengatakan kepada BBC bahwa pengalaman itu membingungkan. Profesor Alistair Greig, Profesor Teknik Kelautan di University College London, telah menyarankan dua kemungkinan skenario berdasarkan gambar Titan.

Dia mengatakan jika ada masalah listrik atau komunikasi, itu bisa muncul ke permukaan sehingga tetap mengambang san menunggu untuk ditemukan. "Skenario lain adalah lambung tekanan dikompromikan - kebocoran," katanya dalam sebuah pernyataan.

Pada 2018, mantan direktur operasi kelautan OceanGate Expeditions David Lochridge menuduh dalam gugatan bahwa dia telah dipecat setelah menyampaikan kekhawatiran tentang desain eksperimental dan belum teruji dari kapal tersebut. (Straits Times/Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik