Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEJARAWAN Bonnie Triyana mengungkapkan masih terdapat perilaku kolonial yang melekat di tengah kehidupan masyarakat. Meskipun kolonialisme sudah berakhir seiring hengkangnya kekuasaan Belanda di Indonesia, tapi perilaku tersebut masih membelenggu dalam kehidupan sehari-hari.
"Kolonialitas sebagai sebuah konsep untuk menggambarkan dampak sosial, budaya, dan epistemik dari kolonialisme masih bisa kita kenali hingga hari ini, mengacu pada cara-cara warisan kolonial yang berdampak pada sistem budaya dan sosial serta pengetahuan dan produksinya," katanya, dalam pidato kebudayaan yang disampaikan di hadapan ratusan warga yang hadir dan berkumpul di Pendopo Museum Multatuli, Jumat (16/6).
Dalam catatan Bonnie, terdapat beberapa tanda dalam kehidupan sehari-hari yang masih terwarisi dampak kolonialisme di berbagai bidang. Di sektor pendidikan, misalnya. Pemerintah kolonial menyediakan pendidikan tidak untuk semua golongan, melainkan hanya kepada kaum bangsawan yang semenjak kedatangan kolonialisme ke Indonesia, menjadi rekan sejawat dalam memerintah negeri ini.
Baca juga : Pengakuan Belanda Momentum Pelurusan Sejarah Indonesia
"Hanya golongan elite yang mampu mengakses pendidikan bermutu tinggi tersebut hari ini, sebagaimana golongan bangsawan di masa lalu," jelasnya.
Bidang lain yang masih terwarisi kolonialisme adalah berlangsungnya feodalisme sebagai hal paling erat di sistem politik Indonesia. Sejak terbentuknya VOC pada 1602 mulai berlaku sebutan bupati yang diartikan sebagai sebutan para anggota kelompok elite yang berdinas.
"Mereka dipilih atas hubungan darah, keturunan , dan banyaknya pemberian upeti. Bahkan cara kerja pemilihan ini dibuat oleh petinggi pribumi, sedangkan Gubernur VOC tidak tahu," ungkapnya.
Baca juga : Belanda Kembalikan Ratusan Objek Seni yang Dicuri Selama Era Kolonial
Ternyata feodalisme memang berangkat dari pribumi sendiri yang memiliki keistimewaan atas kekayaan yang dimiliki. "Mereka dipilih atas dasar kepemilikannya, bukan seberapa bagus kinerjanya," tuturnya.
Sementara itu Adipati memiliki tugas untuk memantau kegiatan masyarakat dalam sektor agraris dan pemberian upeti. Bahkan mereka juga mengumpulkan upeti dari masyarakatnya. Selain itu, jabatan-jabatan terendah seperti kepala distrik diwajibkan untuk memberikan hadiah kepada atasannya agar jabatannya bisa bertahan.
"Pemberian hak istimewa kepada mereka tidak sepadan dengan kinerja yang dilakukannya. Hal ini memiliki pola yang sama pada saat ini, dengan nuansa feodalisme gaya baru yang hari ini praktiknya bisa kita lihat berkelindan dalam praktik demokrasi elektoral," paparnya.
Baca juga : Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme
Bonnie juga menyoroti sektor kesehatan yang sejak zaman Belanda banyak warga belum terpenuhi kebutuhan dasar gizinya. Hal itu mengakibatkan kekurangan gizi dan bertendensi pada stunting yang menjadikan tumbuh kembang anak terhambat.
Demikian halnya dengan diskriminasi rasial yang secara formal sejak 1812 merancang aturan melalui lewat kesepakatan Belanda dan kesultanan untuk melindungi orang Tionghoa dan melahirkan banyak masalah. Belanda juga menganggap orang Jawa sebagai orang yang mendalami sejarah, tetapi tertinggal dalam segi perkembangan ilmiah lewat mitos pemalas.
Trauma terhadap paham kiri dan kanan juga jadi hal lain yang disorot Bonnie. Kekerasan sering dilazimkan sebagai resolusi saat merespon segala hal yang terjadi di status quo. Bonnie tegas menolak mitos buruh pemalas.
Baca juga : Harumnya Para Pahlawan Indonesia di Cape Town, Afrika Selatan
"Jadi mitosnya, kalau gaji buruh dinaikan, maka akan semakin malas bekerja," papar Bonnie.
Selain itu, Bonnie juga memberikan kritik terhadap praktik stratifikasi sosial dan menyebabkan diskriminasi terhadap kelas bawah. "Jabatan-jabatan tertinggi terus diisi oleh pihak yang kuat dan mempunyai hak istimewa sedari awal. Ketika mereka sudah berada di strata atas, maka dengan mudahnya membuat kebijakan yang bisa menyengsarakan kelas bawah. Seperti pungutan liar dalam sekolah, setoran atau pemberian hadiah kepada atasan, dan gratifikasi," urainya.
Bonnie ikut mengecam patriarki dalam politik. Kolonialisme merangkul feodalisme yang melestarikan sistem patriarkis yang cara kerjanya masih berlaku hingga hari ini.
Terakhir, Bonnie menyorot apartheid dalam pembangunan kota. Bukan rahasia lagi jika pengembang perumahan kelas menengah atas mampu menghadirkan berbagai fasilitas umum dan sosial bagi warganya.
"Jauh lebih baik dari warga yang tinggal di perkampungan tanpa kehadiran berbagai fasilitas sebagaimana yang dinikmati oleh mereka yang hidup di dalam komplek perumahan elit," tutupnya. (Cah/Z-7)
EKS penjajah Indonesia, Belanda, melalui Perdana Menterinya Mark Rutte mengakui Kemerdekaan bekas wilayah koloninya secara resmi pada Rabu (14/6/2023).
PEMERINTAH Belanda menyatakan akan mengembalikan ratusan objek sejarah yang telah dicuri, dirampok, atau dipindahtangankan secara tidak sah lainnya selama masa kolonial.
Pendudukan Israel atas wilayah Palestina merupakan satu-satunya bentuk kolonialisme yang terjadi saat ini. Baginya, itu dijustifikasi dari sudut pandang hukum maupun pertimbangan HAM
Sementara imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.
PRESIDEN Prabowo Subianto membeberkan kolonialisme Belanda telah merampas sekitar USD 31 triliun selama menjajah Indonesia.
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
peninggalan kerajaan Kutai dalam berbagai bentuk benda bersejarah dan tempat-tempat istimewa yang masih terjaga
Kopi telah menjadi minuman populer di Indonesia, namun sedikit yang mengetahui dibawa Belanda pada 1696, kopi Arabika pertama kali ditanam di Pulau Jawa.
Farm house Lembang, objek wisata berkonsep Eropa dengan banyak wisata edukasi di dalamnya, cocok untuk liburan keluarga bersama si kecil
Penyair ternama Belanda itu selalu mencari rumah tempat segala sesuatu hidup. Dia sudah selesai menulis puisi dan terbang jauh di usia 89 tahun.
Kuasa Heeren 17 sangat tinggi laksana dewa. Kaum aristrokrat ini pernah memonopoli pers di Batavia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved