Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bangun Landasan Kuat untuk Masa Depan ASEAN

Cahaya Mulyana
10/5/2023 11:17
Bangun Landasan Kuat untuk Masa Depan ASEAN
Presiden RI Joko Widodo (tengah) berbicara pada KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5).(ACHMAD IBRAHIM / POOL / AFP)

INDONESIA sebagai Ketua ASEAN 2023 memiliki cara pandang yang positif dan optimistis. Terutama guna menjadikan organisasi ASEAN sebagai barometer kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan dan dunia.

Kawasan Asia Tenggara yang saat ini terdiri atas 11 negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) telah memperlihatkan kemajuan signifi kan dari segi sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

Tantangan dunia di 2023 akan semakin berat. Ketidakpastian global dan situasi geopolitik yang sangat dinamis masih akan menjadi karakteristik dunia.

Baca juga: Timor Leste Tegaskan Siap Penuhi Kewajiban untuk Jadi Anggota Penuh ASEAN

Di tengah kondisi ini Indonesia harus punya sikap dan cara pandang yang positif, kerja sama, kolaborasi, dan optimisme. Dengan cara pandang itulah, Indonesia menetapkan tema keketuaan ASEAN Matters Epicentrum of Growth yakni mewujudkan ASEAN yang resilient, adaptif, dan inklusif, juga memainkan peran sentral di kawasan, serta memberi dampak bagi masyarakat di kawasan bahkan dunia Indonesia mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth dengan tiga isu utama yaitu Recovery and Rebuilding, Digital Economy dan Sustainable.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa melalui tema tersebut, Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi menyatakan empat poin yang akan dibahas pada pertemuan menteri luar negeri ASEAN pada gelaran KTT ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo, Selasa (9/5).

Retno mengatakan, poin pertama adalah membahas ASEAN Community Building yang meliputi visi dan misi ASEAN dalam menghadapi tantangan masa depan.

Baca juga: Presiden: Persatuan ASEAN Kunci Wujudkan Perdamaian dan Pertumbuhan

“Kami akan membahas dan merekomendasikan kepada para pemimpin kami bagaimana membangun landasan yang kuat untuk masa depan ASEAN, visi jangka panjang, dan kapasitas ASEAN yang lebih kuat,” kata Retno Marsudi.

Pembahasan Kedua meliputi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Negara-Negara ASEAN atau (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC).

Ketiga, untuk meringkas diskusi kita tentang implementasi 5PC (Lima Poin Konsensus). Adapun poin keempat meliputi implementasi ASEAN Outlook yang efektif di Indo-Pasifik.

Peran ASEAN sangat penting bagi perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan. Kolaborasi dan kerja sama ASEAN yang kuat perlu dilakukan agar ASEAN mampu bertahan terhadap berbagai risiko yang dapat mengancam perekonomian kawasan.

Baca juga: Dukung KTT ASEAN, Telkom Siapkan Infrastruktur Hingga 70 Gbps

Pemerintah Republik Indonesia mengajak negara-negara ASEAN membekali kemampuan agar bisa menangkal tantangan berbagai potensi kejahatan lintas negara di kawasan, secara efektif.

Hal itu disampaikan oleh Mahfud MD Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, selaku pemimpin Pertemuan Ke-26 Dewan Masyarakat PolitikKeamanan ASEAN (APSC) yang diselenggarakan dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Ayana Komodo Waecicu Beach, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5).

“Saya ingin membawa perhatian kita semua atas penyebaran kejahatan lintas negara di kawasan kita, mulai dari terorisme, narkotika dan pencucian uang, serta perdagangan manusia,” ucapnya saat membuka Pertemuan Ke-26 APSC saat dilansir dari Antara.

Baca juga: KTT ASEAN Dilput 448 Jurnalis dari Dalam dan Luar Negeri

Mahfud mengatakan, potensi berbagai kejahatan lintas negara bukan saja menimbulkan ancaman terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan, tetapi juga dapat mengganggu proses pembangunan masyarakat ASEAN. Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa Indonesia mengajak negara-negara ASEAN untuk memperkuat kemampuan dalam menanggulangi permasalahan kejahatan lintas negara.

Pertemuan Menlu ASEAN

Pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara ASEAN sebagai rangkaian KTT Ke-42 ASEAN, berlangsung di Ayana Komodo Waecicu Beach, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5) pagi. Para menlu membahas hasilhasil pertemuan Pejabat Senior ASEAN (ASEAN Senior Offi cials’ Meeting/SOM) yang sudah digelar pada Senin (8/5) di The Golo Mori Convention Center, Kawasan MICE Golo Mori, Labuan Bajo.

Baca juga: Presiden Jokowi Sambut Kedatangan Para Pemimpin Negara ASEAN

“Para menteri luar negeri bertemu dalam format ASEAN Political-Security Community (APSC) Council Meeting dan ASEAN Coordinating Councel (ACC) Meeting,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Sidharto Reza Suryodipuro yang menjabat SOM Leader Indonesia saat Press Briefing di Media Center KTT Ke-42 ASEAN, di Hotel Bintang Flores, Labuan Bajo, Senin (8/5) malam.

Beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan para pejabat senior itu adalah yang terkait dengan ekonomi, sosial budaya, pertahanan, peningkatan konektivitas kawasan, serta membahas sejumlah tahapan yang harus dipenuhi Timor Leste dalam rangka mempersiapkan negara itu menuju keanggotaan penuh di ASEAN. (PO/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya