Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBANYAK tujuh kepala daerah peserta 2nd Rising Fellowship mendapat pengalaman yang bermanfaat selama mengikuti program selama lima hari di Singapura. Selain mendapat masukan dari para pejabat tinggi Singapura, para peserta melakukan peninjauan langsung ke lapangan.
Wali kota Padang Panjang Fadly Amran menyambut baik kesempatan bertukar pikiran dengan Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan sejumlah menteri lainnya.
“Kami sungguh merasa bersyukur mendapat kesempatan untuk mengikuti program ini. Di luar dugaan, kami bisa mendapat kesempatan untuk bertukar pikiran langsung dengan Wakil Perdana Menteri (PM) Lawrence Wong dan juga menteri-menteri Singapura. Kami bisa melihat bagaimana para anggota parlemen Singapura bertemu dengan para konstituen secara rutin. Kami juga berkesempatan untuk melihat bagaimana Singapura mengembangkan teknologi dan penataan kotanya,” kata Fadly saat penutupan program di Kementerian Luar Negeri Singapura, Jumat (9/3).
Baca juga: Indonesia Minta Dunia Perkuat Kemitraan Global untuk LDCs
Program 2nd Rising Fellowship dibuka Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing dan ditutup Menteri Luar Negeri Vivian Balakhrisnan. Ikut hadir pada acara penutupan Menteri Negara pada Kementerian Luar Negeri Sim Ann.
Wali Kota Padang Panjang itu mengaku mendapatkan banyak ide dari program ini. “Dari program ini, saya banyak belajar dan mendapatkan ide bagaimana selanjutnya membangun daerah kami,” ujar Fadly.
Baca juga: Jepang dan Taiwan Belum Temukan 6 ABK WNI
Peserta lainnya ialah Walikota Makassar M Ramdhan Pomanto, Bupati Banyumas Ahmad Hussein, Bupati Banggai Amirudin Tamoereka, Bupati Mamuju Tengah Aras Tammauni, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandiani, dan Bupati Tegal Umi Azizah.
Menteri Luar Negeri Singapura menjelaskan, program Rising Fellowship digagas Presiden Joko Widodo dan PM Lee Hsien Loong pada 2018. Tujuannya membuat platform yang memungkinkan para pemimpin muda saling bertemu dan berbagi pengalaman, sehingga bisa membangun sikap saling percaya di antara kedua bangsa.
Program pertama sudah dilaksanakan pada 2019, tetapi terhenti karena pandemi covid-19. Vivian berharap program ini bisa terus berlanjut karena akan memberikan manfaat bagi peningkatan hubungan kedua negara.
Tiga hal yang menjadi perhatian Vivian. “Pertama adalah tantangan global yang penuh ketidakpastian. Tantangan ini hanya bisa dihadapi kalau kita bekerja sama,” kata Vivian.
Kedua, potensi besar yang dimiliki Indonesia, mulai dari penduduk muda yang besar, sumber daya alam yang melimpah, dan potensi ekonomi digital yang juga besar. “Singapura ingin menjadi partner yang bisa mengoptimalkan semua potensi tersebut,” tambah Vivian.
Ketiga, perlunya meningkatkan hubungan di antara warga sehingga tercipta saling percaya yang semakin kuat. “Hubungan di antara kedua bangsa tidak cukup hanya pada level pemerintah dan bisnis, tetapi yang tidak salah pentingnya bagaimana warga di antara kedua bangsa bisa jauh lebih saling mengenal,” tutup Menlu Singapura.
Pada pembukaan Menteri Pendidikan Chan Chun Sing melihat perlunya kedua bangsa untuk terus membangun persahabatan. “Kita berharap anak-anak Indonesia tidak hanya mengenal Orchard Road, sebaliknya anak-anak Singapura tidak hanya tahu Jakarta atau Bali saja,” kata Menteri Chan Chun Sing yang pernah mengikuti pendidikan perwira dan bertugas selama dua tahun di Indonesia.
Ketujuh kepala daerah itu, Kamis (9/3), bertemu Wakil PM Lawrence Wong. Wakil PM menyampaikan, hubungan Indonesia dan Singapura berjalan sangat baik.
“Pemerintah tentunya tidak bisa langsung melakukan kegiatan bisnis. Dunia usaha yang melakukan itu. Tetapi pada level Pemerintah, kami akan selalu siap untuk memfasilitasi,” kata Lawrence Wong.
Bahkan lebih dari investasi, Singapura siap untuk membantu promosi investasi dan pariwisata dari setiap daerah di Indonesia. Selain ini Singapura bisa menjadi pasar bagi produk-produk Indonesia. (Z-3)
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program unggulan KBRI Bangkok, yaitu Trade, Tourism, Investment, and Cultural Forum (TTICF), yang telah berlangsung sejak 2022.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
Kemenlu belum menerima informasi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa bermagnitudo 7,7 di Myanmar dan Thailand.
Memperingati 75 tahun hubungan diplomatik RI-Tiongkok tahun ini, Dubes Djauhari juga sampaikan pentingnya dukungan media untuk turut memperluas semangat dan momentum perayaan.
Sebanyak 65 peserta workshop, yang terdiri dari mahasiswa, mendapat kesempatan untuk belajar dan bermain alat musik tradisional Indonesia yaitu angklung dan gamelan.
KBRI Bangkok berharap pengalaman yang dialami oleh 46 WNIB itu menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia, khususnya kepada mereka yang berencana bekerja di luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved