LEBIH dari 45.000 orang telah tewas dalam gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah dengan sekitar 264.000 apartemen di Turki hancur dan banyak yang masih hilang dalam bencana modern terburuk di negara tersebut.
Kantor berita negara Anadolu melaporkan dua belas hari setelah gempa melanda, tiga orang, termasuk seorang anak, berhasil diselamatkan hidup-hidup dari reruntuhan bangunan di kota Antakya, Turki Selatan.
Baca juga: Tiga Orang Berhasil Diselamatkan 13 Hari setelah Gempa Turki-Suriah
Seorang jurnalis untuk saluran televisi Turki NTV kemudian melaporkan bahwa salah satu dari mereka yang ditemukan telah meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. NTV menyiarkan gambar-gambar tim penyelamat yang menempatkan orang-orang yang diselamatkan ke tandu setelah mereka terjebak di reruntuhan selama 296 jam.
Jumlah korban tewas di Turki mencapai 39.672 orang, sementara negara tetangganya, Suriah, melaporkan lebih dari 5.800 orang tewas. Jumlah korban di Suriah tidak berubah selama berhari-hari.
Sementara banyak tim penyelamat internasional telah meninggalkan zona gempa yang luas, tim domestik terus mencari di antara reruntuhan bangunan pada hari Sabtu dengan harapan dapat menemukan lebih banyak korban yang masih hidup. Para ahli mengatakan bahwa sebagian besar penyelamatan terjadi dalam 24 jam setelah gempa bumi.
Hakan Yasinoglu, yang berusia 40-an tahun, diselamatkan di provinsi selatan Hatay, 278 jam setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda pada tengah malam pada 6 Februari, kata Brigade Pemadam Kebakaran Istanbul.
Sebelumnya, Osman Halebiye, 14, dan Mustafa Avci, 34, diselamatkan di kota bersejarah Turki, Antakya, yang pada zaman dahulu dikenal sebagai Antiokhia. Saat Avci dibawa pergi, dia melakukan panggilan video dengan orang tuanya, yang menunjukkan bayinya yang baru lahir.
"Saya benar-benar telah kehilangan semua harapan. Ini adalah keajaiban yang sesungguhnya. Mereka mengembalikan anak saya. Saya melihat reruntuhan dan saya pikir tidak ada yang bisa diselamatkan hidup-hidup dari sana," kata ayahnya.
Organisasi-organisasi bantuan mengatakan bahwa mereka yang selamat akan membutuhkan bantuan selama berbulan-bulan ke depan dengan banyaknya infrastruktur penting yang hancur.
Di negara tetangga, Suriah yang telah hancur akibat perang saudara selama lebih dari satu dekade, sebagian besar korban jiwa berada di barat laut, sebuah wilayah yang dikuasai pemberontak yang berperang melawan Presiden Bashar al-Assad.
Ribuan warga Suriah yang mengungsi ke Turki akibat perang saudara di negaranya telah kembali ke rumah mereka di zona perang, setidaknya untuk saat ini. (AFP/OL-6)