Jumat 03 Februari 2023, 21:19 WIB

Nigeria Umumkan Status Darurat yang Disebabkan Demam Lassa

Mediaindonesia.com | Internasional
Nigeria Umumkan Status Darurat yang Disebabkan Demam Lassa

gavi.org
Demam Lassa

 

Pemerintah Nigeria mengumumkan status darurat yang disebabkan demam Lassa, demikian menurut Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC).

Lewat peringatan pada Rabu malam, NCDC mengatakan bahwa pihaknya mengaktifkan Pusat Operasi Darurat Multi-sektoral nasional untuk Demam Lassa guna melakukan koordinasi sekaligus menggencarkan kegiatan penanggulangan yang sedang berlangsung.

Direktur Jenderal NCDC Chikwe Ihekweazu sebelumnya mengatakan bahwa pengumuman status darurat berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan NCDC pada 20 Januari. "Tren peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah dilaporkan dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata dia.

Total 244 kasus demam Lassa terkonfirmasi dilaporkan bersama 37 kematian pada Januari, menurut data NCDC.

NCDC menerbitkan pedoman nasional untuk pengendalian, penanganan serta pengobatan demam Lassa. Demam Lassa adalah penyakit virus akut yang biasanya ditularkan dari hewan pengerat Afrika.

Menurut pakar kesehatan, penyakit tersebut juga menjadi endemi di negara-negara Afrika seperti Nigeria, Sierra Leon, Guinea dan Liberia. (Ant/OL-12)

Baca Juga

Dok. Kemenlu RI

Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan Papua Nugini

👤Cahya Mulyana 🕔Selasa 21 Maret 2023, 20:28 WIB
Indonesia dan Papua Nugini (PNG) memperkuat hubungan kerja sama dengan menyepakati Joint Ministerial Commission...
AFP/LOU BENOIST

Bentrokan Pecah di Prancis Setelah Macron Lolos dari Mosi Tidak Percaya

👤Cahya Mulyana 🕔Selasa 21 Maret 2023, 19:50 WIB
LUSINAN demonstran ditangkap di seluruh Prancis setelah Presiden Emmanuel Macron lolos dari mosi tidak percaya di parlemen pada Senin...
AFP/Angela Weiss

Biarkan AS Invasi Irak, Rusia Sebut PBB Terapkan Standar Ganda

👤Cahya Mulyana 🕔Selasa 21 Maret 2023, 19:45 WIB
DUTA Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vassily Nebenzia menilai standar ganda dipertontonkan PBB dan negara-negara kuat...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya