Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pasukan AS Bunuh Tiga Pimpinan Senior ISIS di Suriah

Ferdian Ananda Majni
07/10/2022 11:55
Pasukan AS Bunuh Tiga Pimpinan Senior ISIS di Suriah
Ilustrasi(dok.mi)

PASUKAN Amerika Serikat (AS) membunuh tiga pemimpin senior Negara Islam (ISIS) dalam dua operasi militer terpisah di Suriah Kamis (6/10), termasuk serangan darat yang jarang terjadi di bagian timur laut yang dikendalikan oleh rezim Suriah, kata para pejabat AS.

Menurut para pejabat, pasukan operasi khusus AS melakukan serangan di dekat desa Qamishli, menewaskan gerilyawan ISIS Rakkan Wahid al Shamman, melukai seorang lainnya dan menangkap dua orang lainnya.

Kemudian Kamis, AS melakukan serangan udara di Suriah utara, menewaskan Abu Ala, pemimpin Negara Islam No. 2 di Suriah, dan Abu Mu'ad al Qahtani, pemimpin IS lainnya, disampaikan para pejabat setempat.

Seorang pejabat AS mengatakan sejumlah kecil tentara AS berada di dekat Qamishli selama kurang dari satu jam untuk melakukan serangan darat. AS tidak sering melakukan misi di wilayah yang berada di bawah kendali Presiden Suriah Bashar Assad. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rincian serangan itu.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat AS mengatakan al Shamman dikenal memfasilitasi penyelundupan senjata dan pejuang untuk mendukung operasi ISIS. Menurut pernyataan itu, tidak ada warga sipil atau tentara AS atau tewas atau terluka dalam serangan itu.

Informasi tambahan tentang serangan udara itu tidak diberikan.  AS terus memiliki sekitar 900 pasukan di Suriah untuk memberi nasihat dan membantu Pasukan Demokrat Suriah dalam perang melawan kelompok Negara Islam.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, AS tidak menggunakan saluran telepon deconfliction dengan Rusia untuk memberi tahu mereka tentang serangan dan kehadiran pasukan AS di sana.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim untuk memberikan rincian, mengatakan kurangnya dekonfliksi lebih merupakan hasil dari keamanan operasional dan bukan reaksi terhadap perang Rusia di Ukraina.

AS dan Rusia telah menggunakan garis deconfliction untuk menghindari kemungkinan kecelakaan atau insiden ketika pasukan AS berada di wilayah timur laut Suriah di mana pasukan Rusia juga beroperasi. (AFP/OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik