Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SELAMA 73 tahun ini, dipimpin oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), rakyat Tiongkok berjuang dan meraih keberhasilan yang luar biasa. Terutama dalam 10 tahun terakhir, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tetap pada jalurnya dalam menghadapi berbagai tantangan.
Target 100 tahun pertama untuk membangun masyarakat cukup sejahtera secara menyeluruh di Tiongkok, telah terwujud. Kemiskinan absolut telah menjadi sejarah di Tiongkok. Sebuah perjalanan baru sosialisme dengan ciri khas Tiongkok sudah dimulai.
Hal ini disampaikan oleh HE Lu Kang, Duta Besar RRT untuk Republik Indonesia (RI) pada resepsi virtual dalam Rangka HUT ke-73 Tiongkok pada 28 September 2022 lalu di Jakarta.
“Dalam 10 tahun terakhir, keberhasilan baru perekonomian telah tercapai. PDB Tiongkok melampaui 100 triliun RMB, proporsi di perekonomian dunia dari 11,3% naik ke 18%. PDB per kapita dari US$6.300 naik ke US$12.000 lebih. Kontribusi Tiongkok terhadap pertumbuhan ekonomi global sekitar 30%. Perekonomian Tiongkok semakin seimbang, terkoordinasi dan berkelanjutan. Dasar pertumbuhan yang cenderung baik dalam jangka panjang tetap tidak berubah,” kata Dubes Lu Kang di awal sambutannya.
Menurutnya, saat ini paradigma pembangunan baru sedang terbentuk. Pemerintah Tiongkok mengimplementasikan visi baru pembangunan yang inovatif, terkoordinasi, hijau, terbuka, agar dapat dinikmati semua. “Volume produksi Tiongkok di kendaraan energi baru terbesar di dunia. Kami juga telah membangun pasar transaksi karbon terbesar di dunia. Menghadapi COVID-19, rakyat adalah prioritas utama kami. Setiap jiwa dipeduli. Kami merawat rakyat kami dengan kemampuan terbaik kami,” ujarnya.
Diplomasi Tiongkok telah melangkah ke era baru. Tiongkok mendorong hubungan internasional tipe baru yang menampilkan rasa saling menghormati, keadilan, dan kerja sama yang saling menguntungkan, agar terbentuk ‘Komunitas Manusia yang Senasib-Sepenanggungan’.
Selain itu, Tiongkok juga menjunjung tinggi azas dan prinsip Piagam PBB. “Kami menganjurkan dan mempraktikkan multilateralisme sejati. Kami membantu membangun ekonomi dunia yang terbuka. Dengan menyediakan lebih dari 2,2 miliar dosis vaksin COVID-19 kepada dunia, Tiongkok memenuhi komitmen kami terhadap komunitas kesehatan global untuk manusia,” lanjut Dubes Lu Kang.
Momentum Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia terjaga kuat beberapa tahun ini. Bahkan Juli lalu, atas undangan Presiden Xi Jinping, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Tiongkok secara sukses dan menjadi kepala negara pertama yang berkunjung ke Tiongkok setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Kedua negara, kata Dubes Lu Kang, setuju menuju arah pembangunanan Komunitas Senasib-Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia. Bersama-sama, Tiongkok dan RI akan menjadi percontohan dan pelopor dalam saling menguntungkan, pembangunan bersama dan kerja sama selatan-selatan antara negara-negara berkembang.
Hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia telah membentuk pola baru ‘Penggerak Empat Roda’, yang mencakup kerja sama di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, dan maritim. “Kedua negara kita semakin mendorong penyinergian strategi pembangunan, membangun Belt and Road yang berkualitas tinggi. Kereta Cepat Jakarta-Bandung sedang masuk tahapan konstruksi terakhir. Koridor Ekonomi Komprehensif Regional, Two Countries Twin Parks, Kawasan Industri Tsingshan dan proyek-proyek prioritas lainnya berjalan dengan baik, rakyat kitalah yang mendapat manfaat nyata,” imbuh Lu Kang.
Selama 73 tahun kerja sama Tiongkok-RI, telah membuahkan hasil. Pada semester pertama tahun ini, perdagangan bilateral mencapai US$69,68 miliar, meningkat 29,91% dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Tiongkok tumbuh 34,17% sehingga Indonesia mengalami surplus sebesar US$1,03 miliar. Tiongkok adalah investor terbesar kedua di Indonesia dengan investasi langsung senilai US$3,6 miliar. Dengan COVID-19 masih ada, Tiongkok mempercepat pemulihan pertukaran antar rakyat, termasuk mengembalikan para pelajar Indonesia ke Tiongkok untuk melanjutkan studinya.
Sebagai negara-negara berkembang utama, Tiongkok dan Indonesia mempertahankan kontak erat dalam urusan multilateral dan memelihara kepentingan bersama.
“Kita berkomitmen berkontribusi kepada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional dan dunia. Tiongkok mendukung Presidensi Indonesia di G20 dan menantikan KTT G20 mencapai kesuksesan. Indonesia mendukung Inisiatif Pembangunan Global dan menghargai Inisiatif Keamanan Global, Tiongkok mengapresiasi itu dan siap mendorong inisiatif-inisiatif di atas bersama dengan Indonesia,” lanjut Dubes Lu Kang.
Hubungan Tiongkok-ASEAN telah membuat langkah besar. November lalu, Presiden Xi Jinping memimpin KTT Khusus Peringatan 30 Tahun Hubungan Dialog Tiongkok-ASEAN. Para pemimpin dua pihak mengumumkan pembentukan Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-ASEAN.
Presiden Xi Jinping mengusulkan untuk bersama-sama membangun rumah yang damai, aman dan tenteram, sejahtera, indah dan bersahabat. “Ini adalah jalan ke depan untuk hubungan Tiongkok-ASEAN,” kata Dubes Lu Kang mengulang pernyataan Presiden Xi Jinping.
Pada 2022, Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-ASEAN telah dimulai dengan baik saat kedua pihak membangun rumah bersama. Tiongkok dan ASEAN bersama-sama menjunjung tinggi multilateralisme. Tiongkok dengan tegas mendukung sentralitas ASEAN, dan bersedia bersama dengan negara-negara ASEAN, menghargai perdamaian, pembangunan, kemandirian, dan inklusivitas. “Kita harus memastikan bahwa regionalisme terbuka dipraktikkan, kerangka kerja sama yang berpusat pada ASEAN diperkuat, dan perdamaian dan stabilitas regional terjamin.’’
Tiongkok dan ASEAN bekerja sama untuk pemulihan pasca-COVID. Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) sedang dilaksanakan. Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN mengalami peningkatan lebih lanjut. Januari-Agustus tahun ini, perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN tumbuh 13,3% menjadi US$627,58 miliar. Ini mencatat sebuah rekor baru. Tiongkok dan ASEAN merupakan mitra dagang terbesar dan itu semakin kokoh.
Tiongkok dan ASEAN sedang memperdalam kerja sama konkrit secara menyeluruh. Sains dan teknologi, inovasi, ekonomi digital, dan pembangunan hijau menjadi sorotan-sorotan baru.
Kongres Nasional ke-20 PKT akan dibuka 16 Oktober. Ini adalah konferensi penting pada saat kritis dalam perkembangan Tiongkok. Di bawah kepemimpinan PKT, rakyat Tiongkok dari semua kelompok etnis akan bersatu-padu memperjuangkan pembangunan negara sosialis modern yang kuat, dan revitalisasi raya bangsa Tionghoa.
“Titik awal baru ada di depan kita. Hubungan Tiongkok-Indonesia dan Tiongkok-ASEAN akan memiliki prospek yang lebih cemerlang. Bersama-sama, kita akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat kita, komunitas senasib-sepenanggungan bagi Asia, serta keadilan dan kemakmuran bagi dunia,’’ tutup Dubes Lu Kang. (RO/OL-10)
Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan (Korsel) Gandi Sulistiyanto mengungkapkan para pelaku usaha di Negeri Ginseng bersedia mendukung perkembangan persepakbolaan Indonesia.
Gema Simon dan Joshua Kennedy, mengadakan serangkaian pelatihan sepak bola dan sesi berbagi pengetahuan di Jakarta, Bogor, dan Tangerang mulai 9 hingga 11 September 2024.
Indonesia dan Malaysia perlu bekerja sama agar sama-sama menjadi negara maju, apalagi Malaysia dan Indonesia merupakan serumpun.
Menlu Retno merupakan Menlu pertama yang berkunjung ke Bangladesh di bawah pemerintahan baru PM Sheikh Hashina.
Saat ini proses pembangunan klinik tersebut sudah sampai pada tahap proses pemeriksaan dokumen pengadaan.
Komunitas Muslim RI mengatakan Riyadh telah memiliki perubahan sikap terhadap Indonesia sejak konferensi Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) di Bali Oktober lalu. Kegiatan itu dinilai memperlihatkan potensi RI dalam bidang ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved